Banjir di Sudan Ancam Kawasan Piramid Kuno Berumur 2.300 Tahun
Rabu, 09 September 2020 - 08:31 WIB
AL BAJRAWIYA - Otoritas Sudan berupaya melindungi piramid-piramid kuno dari banjir saat hujan lebat mengakibatkan Sungai Nil mulai meluap.
“Para petugas membangun dinding kantung pasir dan memompa air keluar dari kawasan piramid kuno,” ungkap arkeolog Marc Maillot, dilansir AFP.
Kawasan itu memiliki sejumlah piramid yang berumur lebih dari 2.300 tahun.
Banjir di Sudan saat ini telah menewaskan sekitar 100 orang dan mengakibatkan ribuan orang lainnya mengungsi atau kehilangan rumah.
Sungai Nil secara rutin meluap dan para petani sangat tergantung pada banjir untuk menyuburkan tanah pertanian. Namun banjir tahun ini sangat tidak biasa.
“Banjir tidak pernah mempengaruhi lokasi ini sebelumnya,” kata Maillot. “Situasi sekarang dapat dikontrol, tapi jika ketinggian air sungai Nil terus bertambah, maka langkah yang diambil sekarang tidak cukup.”
Kawasan al-Bajrawiya yang termasuk Situs Warisan Dunia adalah tempat Kerajaan Kush kuno yang berjarak 500 meter dari Sungai Nil. (Baca Juga: Inggris Akui Utang pada Iran Sebesar Rp7,8 Triliun Selama 40 Tahun)
Wilayah itu menjadi tempat bagi ratusan relik arkeologi. “Di sana terdapat piramid, kuil, istana, tempat pemakaman dan tempat lain yang menunjukkan kekayaan dan kekuasaan Negara Kushite, kekuatan besar di wilayah itu selama lebih dari 1.000 tahun dari Abad Delapan Sebelum Masehi,” papar pernyataan UNESCO. (Baca Infografis: Badai Haishen terjang Jepang, Curah Hujan Sangat Tinggi)
Lebih dari 500.000 orang terkena dampak banjir yang melanda 17 dari 18 negara bagian di Sudan. (Lihat Video: Gara-Gara Kompor Warga, Permukiman Padat di Jatinegara Ludes Terbakar)
“Para petugas membangun dinding kantung pasir dan memompa air keluar dari kawasan piramid kuno,” ungkap arkeolog Marc Maillot, dilansir AFP.
Kawasan itu memiliki sejumlah piramid yang berumur lebih dari 2.300 tahun.
Banjir di Sudan saat ini telah menewaskan sekitar 100 orang dan mengakibatkan ribuan orang lainnya mengungsi atau kehilangan rumah.
Sungai Nil secara rutin meluap dan para petani sangat tergantung pada banjir untuk menyuburkan tanah pertanian. Namun banjir tahun ini sangat tidak biasa.
“Banjir tidak pernah mempengaruhi lokasi ini sebelumnya,” kata Maillot. “Situasi sekarang dapat dikontrol, tapi jika ketinggian air sungai Nil terus bertambah, maka langkah yang diambil sekarang tidak cukup.”
Kawasan al-Bajrawiya yang termasuk Situs Warisan Dunia adalah tempat Kerajaan Kush kuno yang berjarak 500 meter dari Sungai Nil. (Baca Juga: Inggris Akui Utang pada Iran Sebesar Rp7,8 Triliun Selama 40 Tahun)
Wilayah itu menjadi tempat bagi ratusan relik arkeologi. “Di sana terdapat piramid, kuil, istana, tempat pemakaman dan tempat lain yang menunjukkan kekayaan dan kekuasaan Negara Kushite, kekuatan besar di wilayah itu selama lebih dari 1.000 tahun dari Abad Delapan Sebelum Masehi,” papar pernyataan UNESCO. (Baca Infografis: Badai Haishen terjang Jepang, Curah Hujan Sangat Tinggi)
Lebih dari 500.000 orang terkena dampak banjir yang melanda 17 dari 18 negara bagian di Sudan. (Lihat Video: Gara-Gara Kompor Warga, Permukiman Padat di Jatinegara Ludes Terbakar)
(sya)
tulis komentar anda