Turki Peringatkan Perang dengan Yunani Hanya Masalah Waktu
Minggu, 06 September 2020 - 06:06 WIB
ANKARA - Ketua Partai Gerakan Nasional Turki Devlet Bahceli mendeklarasikan perang dengan Yunani hanya masalah waktu.
“Tak terbayangkan untuk berpaling pada kepentingan historis kami di Mediterania dan Aegean,” kata Bahceli, dilansir portal berita The New Khaleej.
“Jelas bahwa minat dan keinginan Yunani untuk masuk ke laut telah membengkak lagi. Perang di Mediterania dan Aegean hanya masalah waktu,” papar Bahceli.
Dia menambahkan, “Tujuan Yunani adalah datang lagi dan menduduki lahan kami dari tempat kami melemparkannya 98 tahun silam. Kami menghadapi rencana invasi baru.”
Politisi Turki yang beraliansi dengan partai berkuasa Turki itu menyatakan, “Dari sekarang, perilaku Yunani akan menentukan meningkatnya ketegangan yang akan menyebabkan pendarahan atau konfrontasi yang keji.”
Turki dan Yunani berselisih terkait perbatasan laut di Mediterania dan hak eksplorasi sumber daya hidrokarbon di sana.
Kepala NATO Jens Stoltenberg mengumumkan bahwa Yunani sepakat memulai perundingan dengan Turki untuk meredam ketegangan, tapi Yunani menyangkal ini.
“Mereka (Athena) awalnya sepakat (diskusi) kemudian mereka tidak mau. Faktanya Yunani berbohong dan bukan sekretaris jenderal (NATO). Yunani sekali lagi menunjukkan mereka tidak menginginkan dialog,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu. (Baca Juga: Rusia Kerahkan 8 Jet Tempur untuk Cegat 3 Pembom AS di Dekat Crimea)
Kemudian Stoltenberg mengumumkan dimulainya perundingan antara dua negara. “Kami yakin perlu perundingan teknis untuk mengembangkan mekanisme untuk meredam konflik,” papar Stoltenberg. (Baca Infografis: Kolaborasi MiG-Sukhoi, Siap Hadirkan Jet Tempur Gen Ke-6 Rusia)
“Tak ada kesepakatan yang sudah tercapai, tapi perundingan telah dimulai,” kata Stoltenberg. (Lihat Video: Orangtua Lalai, Bocah 2 Tahun Tewas di Dalam Ember)
“Tak terbayangkan untuk berpaling pada kepentingan historis kami di Mediterania dan Aegean,” kata Bahceli, dilansir portal berita The New Khaleej.
“Jelas bahwa minat dan keinginan Yunani untuk masuk ke laut telah membengkak lagi. Perang di Mediterania dan Aegean hanya masalah waktu,” papar Bahceli.
Dia menambahkan, “Tujuan Yunani adalah datang lagi dan menduduki lahan kami dari tempat kami melemparkannya 98 tahun silam. Kami menghadapi rencana invasi baru.”
Politisi Turki yang beraliansi dengan partai berkuasa Turki itu menyatakan, “Dari sekarang, perilaku Yunani akan menentukan meningkatnya ketegangan yang akan menyebabkan pendarahan atau konfrontasi yang keji.”
Turki dan Yunani berselisih terkait perbatasan laut di Mediterania dan hak eksplorasi sumber daya hidrokarbon di sana.
Kepala NATO Jens Stoltenberg mengumumkan bahwa Yunani sepakat memulai perundingan dengan Turki untuk meredam ketegangan, tapi Yunani menyangkal ini.
“Mereka (Athena) awalnya sepakat (diskusi) kemudian mereka tidak mau. Faktanya Yunani berbohong dan bukan sekretaris jenderal (NATO). Yunani sekali lagi menunjukkan mereka tidak menginginkan dialog,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu. (Baca Juga: Rusia Kerahkan 8 Jet Tempur untuk Cegat 3 Pembom AS di Dekat Crimea)
Kemudian Stoltenberg mengumumkan dimulainya perundingan antara dua negara. “Kami yakin perlu perundingan teknis untuk mengembangkan mekanisme untuk meredam konflik,” papar Stoltenberg. (Baca Infografis: Kolaborasi MiG-Sukhoi, Siap Hadirkan Jet Tempur Gen Ke-6 Rusia)
“Tak ada kesepakatan yang sudah tercapai, tapi perundingan telah dimulai,” kata Stoltenberg. (Lihat Video: Orangtua Lalai, Bocah 2 Tahun Tewas di Dalam Ember)
(sya)
tulis komentar anda