Kedutaan Besar UEA di Israel akan Dibuka dalam 3-5 Bulan
Sabtu, 05 September 2020 - 22:02 WIB
TEL AVIV - Para pejabat Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan negaranya akan membuka kedutaan besar (kedubes) di Israel dalam tiga hingga lima bulan mendatang.
Surat kabar Israel Hayom mengutip pejabat dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) UEA yang menyatakan, “Saya pikir warga Israel akan bisa memperoleh visa perjalanan ke UEA dari kedubes yang akan dibuka di Israel setelah tiga hingga lima bulan dari sekarang.”
Awal pekan ini, Kemlu Israel mengumumkan para pejabat dari kedua negara membahas pembukaan kedubes di Israel dan UEA selama perundingan di Abu Dhabi dengan keterlibatasan para pejabat AS.
Surat kabar Israel itu juga mengutip pejabat UEA . “Abu Dhabi mempertimbangkan pembukaan konsulat di Haifa atau Nazareth yang bekerja bersama kedubes di Israel,” ungkap pejabat itu.
“Kami ingin kesepakatan damai dengan Israel, tapi perdamaian dalam kenyataannya dengan semua warga Israel dan ini sangat penting bagi kami untuk populasi Arab di Israel yang kami anggap mitra penting bagi perdamaian hangat,” kata pejabat UEA itu.
Awal pekan ini, pesawat komersial Israel pertama mendarat di Abu Dhabi sebagai langkah nyata penerapan kesepakatan normalisasi dengan Israel. Pesawat Israel itu melintasi wilayah udara Arab Saudi. (Baca Juga: Rusia Kerahkan 8 Jet Tempur untuk Cegat 3 Pembom AS di Dekat Crimea)
Pada 13 Agustus, UEA dan Israel mengumumkan kesepakatan normalisasi hubungan, termasuk membuka kedubes di kedua pihak. (Baca Infografis: Kolaborasi MiG-Sukhoi, Siap Hadirkan Jet Tempur Gen Ke-6 Rusia)
Berbagai kelompok Palestina, termasuk Otoritas Palestina mengecam kesepakatan UEA dan Israel itu. Palestina menganggap kesepakatan itu tidak menguntungkan dan melanggar hak warga Palestina. (Lihat Video: Orangtua Lalai, Bocah 2 Tahun Tewas di Dalam Ember)
Surat kabar Israel Hayom mengutip pejabat dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) UEA yang menyatakan, “Saya pikir warga Israel akan bisa memperoleh visa perjalanan ke UEA dari kedubes yang akan dibuka di Israel setelah tiga hingga lima bulan dari sekarang.”
Awal pekan ini, Kemlu Israel mengumumkan para pejabat dari kedua negara membahas pembukaan kedubes di Israel dan UEA selama perundingan di Abu Dhabi dengan keterlibatasan para pejabat AS.
Surat kabar Israel itu juga mengutip pejabat UEA . “Abu Dhabi mempertimbangkan pembukaan konsulat di Haifa atau Nazareth yang bekerja bersama kedubes di Israel,” ungkap pejabat itu.
“Kami ingin kesepakatan damai dengan Israel, tapi perdamaian dalam kenyataannya dengan semua warga Israel dan ini sangat penting bagi kami untuk populasi Arab di Israel yang kami anggap mitra penting bagi perdamaian hangat,” kata pejabat UEA itu.
Awal pekan ini, pesawat komersial Israel pertama mendarat di Abu Dhabi sebagai langkah nyata penerapan kesepakatan normalisasi dengan Israel. Pesawat Israel itu melintasi wilayah udara Arab Saudi. (Baca Juga: Rusia Kerahkan 8 Jet Tempur untuk Cegat 3 Pembom AS di Dekat Crimea)
Pada 13 Agustus, UEA dan Israel mengumumkan kesepakatan normalisasi hubungan, termasuk membuka kedubes di kedua pihak. (Baca Infografis: Kolaborasi MiG-Sukhoi, Siap Hadirkan Jet Tempur Gen Ke-6 Rusia)
Berbagai kelompok Palestina, termasuk Otoritas Palestina mengecam kesepakatan UEA dan Israel itu. Palestina menganggap kesepakatan itu tidak menguntungkan dan melanggar hak warga Palestina. (Lihat Video: Orangtua Lalai, Bocah 2 Tahun Tewas di Dalam Ember)
(sya)
tulis komentar anda