Ternyata Ini Penyebab Trump Pecat Panglima Militer AS dan Pilih Jenderal Tak Biasa

Senin, 24 Februari 2025 - 11:21 WIB
Keputusan tersebut, yang merupakan bagian dari pembersihan luar biasa di Pentagon, merupakan hasil dari pertimbangan intensif selama dua minggu terakhir yang dilakukan secara ketat oleh sekelompok kecil pejabat senior pemerintahan, termasuk Hegseth, Wakil Presiden JD Vance, dan Michael Waltz (Penasihat Keamanan Nasional), kata para pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas diskusi internal.

Pada masa jabatan pertama Trump, awalnya dia tampak ingin menjalin hubungan dekat dengan para pemimpin senior militer, yang sering dia sebut sebagai "jenderal-jenderal saya". Hal itu segera berubah menjadi rasa frustrasi terhadap mereka karena dia menganggap mereka tidak setia.

Keraguan mendalam presiden mendorongnya untuk mengabaikan pilihan yang lebih jelas, seperti Jenderal Kurilla, untuk menggantikan Jenderal Brown dan mencabut Jenderal Caine dari ketidakjelasan.



Pilihannya, menurut orang-orang yang mengetahui pemikirannya, sebagian didasarkan pada kurangnya hubungan yang jelas antara Jenderal Caine dengan pemerintahan Biden dan sebagian lagi pada pertemuan singkat dengan jenderal tersebut di Irak enam tahun lalu yang membuat Trump yakin bahwa dia memiliki sikap yang dapat bekerja dengan baik yang menurut presiden akan menjadikan perwira militer yang ideal.

Dalam beberapa tahun terakhir, Trump memuji Jenderal Caine secara terbuka karena mengatakan kepadanya selama kunjungan ke Irak bahwa ISIS dapat dikalahkan jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan oleh penasihat yang lebih senior.

Sekarang hubungan mereka yang kembali terjalin akan diuji tidak hanya oleh tantangan keamanan nasional seperti perang di Ukraina dan meningkatnya ancaman militer dari China, tetapi juga oleh apakah Jenderal Caine dapat memenuhi harapan Trump akan kesetiaan tanpa mempolitisasi tugas yang sengaja apolitis untuk memberikan nasihat militer terbaiknya kepada panglima tertinggi.

Trump telah terpaku pada posisi CCJS sejak 2019, ketika dia memilih Jenderal Mark A Milley, pendahulu Jenderal Brown. Itu adalah keputusan yang disesali presiden.

Presiden menganggap Jenderal Milley sebagai seorang yang suka pamer dan pengkhianat. Jenderal Milley secara terbuka meminta maaf karena berjalan bersama Trump melintasi Lafayette Square untuk sesi foto setelah area tersebut dibersihkan dari demonstran damai menyusul kematian George Floyd pada Mei 2020.

Presiden telah bertanya kepada Jenderal Milley mengapa dia tidak bangga telah menemani "presiden Anda", dan Trump merasa kesal karena sang jenderal bersumpah setia kepada Konstitusi, bukan kepadanya. Hubungan mereka tidak pernah sama lagi.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!