Otoritas Filipina dan KBRI Selamatkan 34 WNI di Asrama POGO yang Dikelola Bos China
Jum'at, 14 Februari 2025 - 21:01 WIB

Petugas dari Kelompok Anti-Kejahatan Siber PNP menyita komputer dan ponsel yang digunakan untuk dugaan operasi Philippine Offshore Gaming ilegal di Almanza Uno di Kota Las Pinas pada Senin malam (10/2/2025). Foto/ABS-CBN News
MANILA - Komisi Anti-Kejahatan Terorganisir Presidensial Filipina (PAOCC) menerima permintaan penyelamatan dari seorang warga negara Indonesia (WNI) yang mengatakan dia ditahan di dalam Kanlaon Tower di Baclaran, Pasay.
Komisi segera berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Indonesia. Dengan bantuan Kepolisian Distrik Selatan, Komisi berhasil menyelamatkan 34 WNI dari gedung tersebut.
Tiga belas (13) orang telah menyatakan keinginan mereka mengajukan tuntutan pidana terhadap dua bos mereka yang berkebangsaan China yang telah ditangkap sebelum penyelamatan tersebut.
Tersangka berkebangsaan China dan WNI yang diselamatkan telah dibawa ke Fasilitas Penahanan PAOCC untuk dilakukan biometrik imigrasi.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memberikan keterangan pers terkait Penggerebekan Perusahaan Philippine Offshore Gaming Operator (POGO) di Manila tersebut.
Pada malam 13 Februari 2025 Otoritas Filipina melalui Presidential Anti-Organized Crime Commission (PAOCC) telah menggerebek Kanlaon Tower, Pasay, Metro Manila, yang menjadi tempat tinggal para pekerja di perusahaan Philippine Offshore Gaming Operator (POGO).
Dalam operasi ini, telah diamankan 34 orang yang terdiri dari 30 WNI dan 4 Warga Negara Asing lainnya.
Dari 30 WNI tersebut, terdapat 8 perempuan dan 22 laki-laki. Atase Kepolisian RI di Manila juga turut serta dalam operasi tersebut.
Berdasarkan keterangan para WNI, mereka direkrut untuk bekerja sebagai online scammer di satu perusahaan.
Komisi segera berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Indonesia. Dengan bantuan Kepolisian Distrik Selatan, Komisi berhasil menyelamatkan 34 WNI dari gedung tersebut.
Tiga belas (13) orang telah menyatakan keinginan mereka mengajukan tuntutan pidana terhadap dua bos mereka yang berkebangsaan China yang telah ditangkap sebelum penyelamatan tersebut.
Tersangka berkebangsaan China dan WNI yang diselamatkan telah dibawa ke Fasilitas Penahanan PAOCC untuk dilakukan biometrik imigrasi.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memberikan keterangan pers terkait Penggerebekan Perusahaan Philippine Offshore Gaming Operator (POGO) di Manila tersebut.
Pada malam 13 Februari 2025 Otoritas Filipina melalui Presidential Anti-Organized Crime Commission (PAOCC) telah menggerebek Kanlaon Tower, Pasay, Metro Manila, yang menjadi tempat tinggal para pekerja di perusahaan Philippine Offshore Gaming Operator (POGO).
Dalam operasi ini, telah diamankan 34 orang yang terdiri dari 30 WNI dan 4 Warga Negara Asing lainnya.
Dari 30 WNI tersebut, terdapat 8 perempuan dan 22 laki-laki. Atase Kepolisian RI di Manila juga turut serta dalam operasi tersebut.
Berdasarkan keterangan para WNI, mereka direkrut untuk bekerja sebagai online scammer di satu perusahaan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda