9 Orang Sekeluarga Tewas dalam Tragedi Jeju Air, Anjing Ini Ditinggal Sendirian
Senin, 06 Januari 2025 - 11:12 WIB
SEOUL - Pudding, seekor anjing peliharaan di Korea Selatan, hidup sendirian setelah tuannya menjadi korban tewas dalam tragedi kecelakaan pesawat Jeju Air.
A, yang berusia 80 tahun, merupakan korban tertua dari kecelakaan di Bandara Internasional Muan yang menewaskan 179 orang pada 29 Desember 2024 lalu.
Sebelum tragedi Jeju Air, Pudding selalu mendampingi A. Tragisnya, dalam tragedi tersebut, delapan orang lainnya anggota keluarga A juga ikut tewas.
Pudding, yang menarik empati publik Korea Selatan, mengunjungi tugu peringatan bersama tragedi Jeju Air yang didirikan di depan Balai Kota Seoul, pada hari Minggu.
Setelah ditinggalkan sendirian oleh tuannya, Pudding diselamatkan dan berada di bawah perlindungan kelompok hak asasi hewan; Care.
Menurut laporan Korea Times, Pudding, mengenakan pakaian biru, terlihat memasuki tugu peringatan sekitar pukul 14.00 siang, digendong oleh seorang pengasuh.
Anjing itu menatap pelan-pelan ke tugu peringatan bersama, dan ketika pengasuh itu mendekati altar sambil membawa bunga krisan, Pudding melihat sekeliling tetapi tetap tenang.
Saat Kim Young-hwan, kepala Care, membacakan pidato penghormatan, Pudding memusatkan perhatiannya pada tugu peringatan untuk para korban. Selama kunjungan tersebut, Pudding tidak menggonggong sedikit pun.
A, yang berusia 80 tahun, merupakan korban tertua dari kecelakaan di Bandara Internasional Muan yang menewaskan 179 orang pada 29 Desember 2024 lalu.
Sebelum tragedi Jeju Air, Pudding selalu mendampingi A. Tragisnya, dalam tragedi tersebut, delapan orang lainnya anggota keluarga A juga ikut tewas.
Pudding, yang menarik empati publik Korea Selatan, mengunjungi tugu peringatan bersama tragedi Jeju Air yang didirikan di depan Balai Kota Seoul, pada hari Minggu.
Baca Juga
Setelah ditinggalkan sendirian oleh tuannya, Pudding diselamatkan dan berada di bawah perlindungan kelompok hak asasi hewan; Care.
Menurut laporan Korea Times, Pudding, mengenakan pakaian biru, terlihat memasuki tugu peringatan sekitar pukul 14.00 siang, digendong oleh seorang pengasuh.
Anjing itu menatap pelan-pelan ke tugu peringatan bersama, dan ketika pengasuh itu mendekati altar sambil membawa bunga krisan, Pudding melihat sekeliling tetapi tetap tenang.
Saat Kim Young-hwan, kepala Care, membacakan pidato penghormatan, Pudding memusatkan perhatiannya pada tugu peringatan untuk para korban. Selama kunjungan tersebut, Pudding tidak menggonggong sedikit pun.
Lihat Juga :
tulis komentar anda