4 Alasan AS Kecanduan Berperang, Salah Satunya Menumbangkan Rezim Berkuasa

Senin, 23 Desember 2024 - 04:55 WIB
AS memiliki kecanduan berperang dengan negara lain. Foto/X/@MCoEFortMoore
WASHINGTON - Juru bicara Kementerian Pertahanan China Zhang Xiaogang mengecam laporan terbaru Pentagon tentang perkembangan militer dan keamanan Beijing. Dia menekankan bahwa kecanduan Amerika Serikat terhadap perang menjadikannya ancaman terbesar bagi keamanan global.

4 Alasan AS Kecanduan Berperang, Salah Satunya Menumbangkan Rezim Berkuasa

1. Curiga dengan Kekuatan Musuh

Menurut Zhang Xiaogang, laporan setebal 182 halaman oleh Departemen Pertahanan AS tersebut salah menggambarkan kebijakan pertahanan China dan berspekulasi tentang pengembangan kapasitas militer negara tersebut.

Zhang menambahkan bahwa laporan tersebut secara terang-terangan mencampuri urusan dalam negeri China dan "dengan putus asa memfitnah" Beijing dalam upaya membesar-besarkan dugaan ancaman China.

Zhang mengatakan AS telah menerbitkan laporan yang menipu dan munafik selama lebih dari 20 tahun dari tahun ke tahun, hanya mencari alasan untuk pengembangan kapasitas militernya sendiri dan menyesatkan opini publik.



China "sangat menyesalkan dan menentang keras" semua pernyataan ini, kata juru bicara tersebut.

2. Merusak Tatanan Internasional

"Amerika Serikat yang kecanduan perang telah menjadi perusak terbesar tatanan internasional dan ancaman terbesar bagi keamanan global."

Zhang menekankan bahwa China menganut jalur pembangunan yang damai dan kebijakan pertahanan nasional yang bersifat defensif.



3. Mengubah Rezim di Suatu Negara

Namun, katanya, Amerika Serikat memanfaatkan kekuatan militernya untuk memaksakan perubahan rezim dan memicu "revolusi warna" di negara lain, yang menyebabkan korban sipil dan kerusakan properti yang sangat serius, dan menyebabkan bencana kemanusiaan yang parah.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More