Tetangga Indonesia Operasikan 72 Jet Tempur Siluman F-35 Siap Tempur, Makin Digdaya di Indo-Pasifik
Jum'at, 20 Desember 2024 - 09:51 WIB
CANBERRA - Australia, negara tetangga Indonesia, resmi memiliki 72 unit jet tempur siluman F-35. Armada jet tempur canggih ini telah membuat Canberra semakin digdaya di kawasan Indo-Pasifik.
Australia sudah satu dekade berupaya mewujudkan ambisi memiliki salah satu armada jet tempur siluman tercanggih di Indo-Pasifik dan itu sekarang telah tercapai.
Pada 19 Desember, Angkatan Udara Kerajaan Australia (RAAF) menyambut sembilan jet tempur F-35A Lightning II terakhirnya di Pangkalan RAAF Williamtown, New South Wales, sehingga total armadanya sekarang menjadi 72 pesawat.
“Sembilan F-35A terakhir yang tiba hari ini menyelesaikan perjalanan yang dimulai lebih dari satu dekade lalu. Armada ini, yang bekerja bersama pesawat EA-18G Growler dan F/A-18F Super Hornet kami, membentuk landasan strategi pertahanan udara kami,” bunyi pernyataan pemerintah setempat, Kamis.
Jet-jet tersebut akan berfungsi sebagai komponen penting dari Strategi Pertahanan Nasional Australia untuk tahun 2024 dan seterusnya, memastikan superioritas udara di Indo-Pasifik selama bertahun-tahun mendatang.
Sembilan pesawat terakhir diangkut dari Pangkalan Angkatan Udara Nellis di Nevada ke Australia dengan dukungan logistik presisi.
Misi tersebut didukung oleh pesawat tanker udara KC-30A dari Skuadron 33 RAAF dan pesawat angkut C-17A Globemaster dari Skuadron 36, yang menggarisbawahi kompleksitas dan koordinasi yang terlibat dalam operasi multinasional ini.
Keterlibatan Australia dalam program F-35 dimulai pada tahun 2009 ketika negara tersebut berkomitmen pada inisiatif Joint Strike Fighter [JSF].
Australia sudah satu dekade berupaya mewujudkan ambisi memiliki salah satu armada jet tempur siluman tercanggih di Indo-Pasifik dan itu sekarang telah tercapai.
Pada 19 Desember, Angkatan Udara Kerajaan Australia (RAAF) menyambut sembilan jet tempur F-35A Lightning II terakhirnya di Pangkalan RAAF Williamtown, New South Wales, sehingga total armadanya sekarang menjadi 72 pesawat.
Baca Juga
“Sembilan F-35A terakhir yang tiba hari ini menyelesaikan perjalanan yang dimulai lebih dari satu dekade lalu. Armada ini, yang bekerja bersama pesawat EA-18G Growler dan F/A-18F Super Hornet kami, membentuk landasan strategi pertahanan udara kami,” bunyi pernyataan pemerintah setempat, Kamis.
Jet-jet tersebut akan berfungsi sebagai komponen penting dari Strategi Pertahanan Nasional Australia untuk tahun 2024 dan seterusnya, memastikan superioritas udara di Indo-Pasifik selama bertahun-tahun mendatang.
Sembilan pesawat terakhir diangkut dari Pangkalan Angkatan Udara Nellis di Nevada ke Australia dengan dukungan logistik presisi.
Misi tersebut didukung oleh pesawat tanker udara KC-30A dari Skuadron 33 RAAF dan pesawat angkut C-17A Globemaster dari Skuadron 36, yang menggarisbawahi kompleksitas dan koordinasi yang terlibat dalam operasi multinasional ini.
Keterlibatan Australia dalam program F-35 dimulai pada tahun 2009 ketika negara tersebut berkomitmen pada inisiatif Joint Strike Fighter [JSF].
Lihat Juga :
tulis komentar anda