Apakah Amerika Serikat Danai Pemberontak Suriah Gulingkan Assad? Ini Jawabannya
Sabtu, 14 Desember 2024 - 13:29 WIB
3. Operasi Timber Sycamore
Selama dua minggu terakhir, sebuah email yang bocor dari tahun 2012 telah muncul kembali di internet di mana asisten penasihat keamanan nasional Obama, Jake Sullivan, memberi tahu mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton bahwa "AQ ada di pihak kita di Suriah", mengacu pada al-Qaeda.
Cuplikan email tersebut telah dikutip sebagai bukti bahwa AS telah mendukung al-Qaeda dan ISIS di Suriah.
Namun, dalam email yang sama, Sullivan mengatakan: "Pemimpin al-Qaeda al-Zawahiri meminta umat Muslim di Turki dan Timur Tengah untuk membantu pasukan pemberontak dalam pertempuran mereka melawan para pendukung Presiden Suriah Assad dalam sebuah rekaman video internet. Al-Zawahiri juga mendesak rakyat Suriah untuk tidak bergantung pada AL [Liga Arab], Turki, atau Amerika Serikat untuk mendapatkan bantuan."
Tidak ada catatan publik yang menunjukkan bahwa AS secara langsung mendanai operasi IS atau al-Qaeda di dalam Suriah.
Namun setahun kemudian, pemerintahan Obama menyetujui operasi CIA yang disebut Timber Sycamore, di mana AS mulai melatih dan mempersenjatai pemberontak Suriah tertentu untuk melawan pemerintahan Assad.
Secara keseluruhan, CIA menghabiskan USD1 miliar untuk program ini. Namun, AS tidak dapat mempertahankan kendali atas pemberontak yang mereka danai, dan mengalami kesulitan karena Front al-Nusra, bekas afiliasi al-Qaeda yang juga pendahulu Hayat Tahrir al-Sham (HTS), memperoleh keuntungan signifikan dalam perangnya melawan al-Qaeda, kelompok ISIS, dan pemerintahan Assad.
Pemerintahan Trump akhirnya menggagalkan Operasi Timber Sycamore, dan Trump mencoba menarik sepenuhnya pasukan AS dari Suriah tetapi tidak berhasil.
4. Hayat Tahrir al-Sham
HTS, yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Komite Pembebasan Levant, adalah kelompok oposisi utama Suriah yang memimpin penggulingan cepat pemerintahan Assad ini.
Lihat Juga :
tulis komentar anda