Malaysia Bela Rencana Longgarkan Pembatasan Pekan Depan
Sabtu, 02 Mei 2020 - 22:01 WIB
KUALA LUMPUR - Otoritas Malaysia membela rencananya melonggarkan lockdown pekan depan meski jumlah infeksi baru meningkat ke level tertinggi dalam dua pekan terakhir.
Sebagian besar bisnis akan buka lagi pada Senin (4/5) setelah enam pekan penutupan untuk melawan wabah virus corona. Adapun sekolah, bioskop dan klub malam akan tetap tutup, termasuk perbatasan negara dan perkumpulan massal akan tetap dilarang.
Keputusan mengizinkan bisnis kembali beroperasi itu memicu kritik banyak pihak, termasuk dari anggota koalisi berkuasa. Mereka menganggap pembatasan terlalu cepat dilonggarkan.
Jumlah infeksi baru corona meningkat 105 pada Sabtu (2/5), penambahan harian tertinggi sejak 16 April. Jumlah infeksi mencapai 6.176 dan korban meninggal 103.
Menteri Keamanan Ismail Sabri menyatakan Malaysia jangan gegabah melonggarkan pembatasan. Dia menegaskan bisnis yang dibuka lagi harus menerapkan langkah kebersihan dan social distancing.
Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak menyatakan pelonggaran itu besar dan tiba-tiba. Menurut dia, tidak perlu terburu-buru untuk membuka lagi ekonomi. Najib merupakan tokoh UMNO yang saat ini bagian dari koalisi berkuasa.
Saat mengumumkan rencana melonggarkan pembatasan, PM Muhyiddin Yassin menyatakan pemerintah telah rugi USD14,7 miliar akibat pembatasan yang diterapkan sejak 18 Maret.
Ekonomi dapat menyusut lebih besar dibandingkan perkiraan awal. Bank Sentral Malaysia pada April memperkirakan produk domestik bruto (PDB) akan turun antara 2% dan 0,5% tahun ini. (Baca Juga: Akhirnya Bebas! Warga Spanyol Keluar Rumah Setelah 49 Hari Lockdown)
Sebagian besar bisnis akan buka lagi pada Senin (4/5) setelah enam pekan penutupan untuk melawan wabah virus corona. Adapun sekolah, bioskop dan klub malam akan tetap tutup, termasuk perbatasan negara dan perkumpulan massal akan tetap dilarang.
Keputusan mengizinkan bisnis kembali beroperasi itu memicu kritik banyak pihak, termasuk dari anggota koalisi berkuasa. Mereka menganggap pembatasan terlalu cepat dilonggarkan.
Jumlah infeksi baru corona meningkat 105 pada Sabtu (2/5), penambahan harian tertinggi sejak 16 April. Jumlah infeksi mencapai 6.176 dan korban meninggal 103.
Menteri Keamanan Ismail Sabri menyatakan Malaysia jangan gegabah melonggarkan pembatasan. Dia menegaskan bisnis yang dibuka lagi harus menerapkan langkah kebersihan dan social distancing.
Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak menyatakan pelonggaran itu besar dan tiba-tiba. Menurut dia, tidak perlu terburu-buru untuk membuka lagi ekonomi. Najib merupakan tokoh UMNO yang saat ini bagian dari koalisi berkuasa.
Saat mengumumkan rencana melonggarkan pembatasan, PM Muhyiddin Yassin menyatakan pemerintah telah rugi USD14,7 miliar akibat pembatasan yang diterapkan sejak 18 Maret.
Ekonomi dapat menyusut lebih besar dibandingkan perkiraan awal. Bank Sentral Malaysia pada April memperkirakan produk domestik bruto (PDB) akan turun antara 2% dan 0,5% tahun ini. (Baca Juga: Akhirnya Bebas! Warga Spanyol Keluar Rumah Setelah 49 Hari Lockdown)
(sya)
tulis komentar anda