Jenderal Minsk: Rudal Oreshnik Rusia di Belarusia Jawaban untuk Misil Tomahawk AS di Jerman
Minggu, 08 Desember 2024 - 10:27 WIB
MINSK - Keputusan Rusia untuk mengerahkan rudal hipersonik Oreshnik ke Belarusia merupakan respons langsung terhadap rencana Amerika Serikat (AS) yang akan menempatkan rudal jarak menengah di Jerman.
Hal itu diungkap Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Belarusia Mayor Jenderal Sergey Lagodyuk kepada kantor berita BelTA, yang dilansir Minggu (8/12/2024).
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah menandatangani perjanjian keamanan baru pada hari Jumat, yang memungkinkan kedua negara untuk menggunakan semua kekuatan dan sarana yang mereka miliki.
Setelah pertemuan tersebut, Putin mengatakan bahwa sistem rudal Oreshnik dapat ditempatkan di Belarusia paling cepat pada paruh kedua tahun depan, tergantung pada seberapa cepat senjata itu memasuki layanan reguler dengan pasukan strategis Rusia.
"Keputusan untuk menempatkan sistem rudal Oreshnik di wilayah Republik Belarusia telah dibuat sebagai tanggapan atas langkah-langkah yang diambil oleh Amerika Serikat dan Jerman untuk menempatkan rudal jarak menengah di Eropa," kata jenderal Minsk tersebut.
Selama pertemuan puncak NATO pada bulan Juli, Washington dan Berlin mengumumkan bahwa Standard Missile-6 (SM-6) multiguna, rudal jelajah serang darat Tomahawk, dan rudal hipersonik yang masih dalam tahap pengembangan akan ditempatkan di Wiesbaden, Jerman, mulai tahun 2026 dan seterusnya.
Misil SM-6 memiliki jangkauan hingga 460 km (290 mil), sementara rudal jelajah Tomahawk dapat menyerang target sejauh lebih dari 2.500 km, membuatnya mampu menjangkau Moskow, St Petersburg, dan kota-kota besar Rusia lainnya.
Langkah tersebut sebelumnya dilarang berdasarkan perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) tahun 1987, yang kemudian ditarik secara sepihak oleh AS pada tahun 2019 dengan tuduhan Rusia melanggar ketentuan tersebut.
Hal itu diungkap Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Belarusia Mayor Jenderal Sergey Lagodyuk kepada kantor berita BelTA, yang dilansir Minggu (8/12/2024).
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah menandatangani perjanjian keamanan baru pada hari Jumat, yang memungkinkan kedua negara untuk menggunakan semua kekuatan dan sarana yang mereka miliki.
Setelah pertemuan tersebut, Putin mengatakan bahwa sistem rudal Oreshnik dapat ditempatkan di Belarusia paling cepat pada paruh kedua tahun depan, tergantung pada seberapa cepat senjata itu memasuki layanan reguler dengan pasukan strategis Rusia.
"Keputusan untuk menempatkan sistem rudal Oreshnik di wilayah Republik Belarusia telah dibuat sebagai tanggapan atas langkah-langkah yang diambil oleh Amerika Serikat dan Jerman untuk menempatkan rudal jarak menengah di Eropa," kata jenderal Minsk tersebut.
Selama pertemuan puncak NATO pada bulan Juli, Washington dan Berlin mengumumkan bahwa Standard Missile-6 (SM-6) multiguna, rudal jelajah serang darat Tomahawk, dan rudal hipersonik yang masih dalam tahap pengembangan akan ditempatkan di Wiesbaden, Jerman, mulai tahun 2026 dan seterusnya.
Misil SM-6 memiliki jangkauan hingga 460 km (290 mil), sementara rudal jelajah Tomahawk dapat menyerang target sejauh lebih dari 2.500 km, membuatnya mampu menjangkau Moskow, St Petersburg, dan kota-kota besar Rusia lainnya.
Langkah tersebut sebelumnya dilarang berdasarkan perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) tahun 1987, yang kemudian ditarik secara sepihak oleh AS pada tahun 2019 dengan tuduhan Rusia melanggar ketentuan tersebut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda