Mengenal Eagle 44, Pangkalan Bawah Tanah Misterius Iran Momok bagi Israel
Senin, 02 Desember 2024 - 12:07 WIB
Laporan lain dari Al-Jazeera menyebutkan pengungkapan pangkalan Eagle 44 pada 2023 dilakukan untuk memamerkan kemampuan militer udara Iran sebagai respons atas latihan tempur gabungan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Israel kurang dari dua minggu sebelumnya.
Pesawat, kapal Angkatan Laut, pasukan, dan sistem artileri yang digunakan dalam latihan gabungan itu dimaksudkan untuk mengirim pesan kepada Iran di tengah meningkatnya ketegangan.
Pangkalan Eagle 44 meliputi area siaga, pos komando, hanggar pesawat, fasilitas perbaikan dan pemeliharaan, peralatan navigasi dan bandara, serta penyimpanan bahan bakar.
Situs tersebut juga dilengkapi sistem peperangan elektronik dan berbagai bom dan rudal, termasuk rudal Yasin, Qaem, dan Asef, yang memungkinkan serangan udara jarak jauh dan memperluas serangan strategis ke target yang jauh.
Angka 44 yang disematkan pada nama pangkalan tersebut mengacu pada peringatan 44 tahun revolusi 1979 di Iran. Angkatan Udara Iran juga menyebutnya sebagai "pangkalan hibrida" yang mampu mengoperasikan UAV dan pesawat tempur berawak.
Militer Iran pada Mei 2023 lalu memberikan rincian tentang pangkalan bawah tanah lainnya, yang menampung pesawat tanpa awak, karena negara itu berupaya melindungi aset militer dari potensi serangan udara oleh musuh bebuyutan regionalnya; Israel.
Meski pangkalan Eagle 44 diklaim sebagai momok bagi Israel, namun situs itu merespons serangan udara Israel—yang dilaporkan melibatkan 100 pesawat militer—pada 26 Oktober lalu.
Pesawat, kapal Angkatan Laut, pasukan, dan sistem artileri yang digunakan dalam latihan gabungan itu dimaksudkan untuk mengirim pesan kepada Iran di tengah meningkatnya ketegangan.
Pangkalan Eagle 44 meliputi area siaga, pos komando, hanggar pesawat, fasilitas perbaikan dan pemeliharaan, peralatan navigasi dan bandara, serta penyimpanan bahan bakar.
Situs tersebut juga dilengkapi sistem peperangan elektronik dan berbagai bom dan rudal, termasuk rudal Yasin, Qaem, dan Asef, yang memungkinkan serangan udara jarak jauh dan memperluas serangan strategis ke target yang jauh.
Angka 44 yang disematkan pada nama pangkalan tersebut mengacu pada peringatan 44 tahun revolusi 1979 di Iran. Angkatan Udara Iran juga menyebutnya sebagai "pangkalan hibrida" yang mampu mengoperasikan UAV dan pesawat tempur berawak.
Militer Iran pada Mei 2023 lalu memberikan rincian tentang pangkalan bawah tanah lainnya, yang menampung pesawat tanpa awak, karena negara itu berupaya melindungi aset militer dari potensi serangan udara oleh musuh bebuyutan regionalnya; Israel.
Meski pangkalan Eagle 44 diklaim sebagai momok bagi Israel, namun situs itu merespons serangan udara Israel—yang dilaporkan melibatkan 100 pesawat militer—pada 26 Oktober lalu.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda