3 Fakta Bar Elias, Kota Paling Aman di Lebanon dari Serangan Zionis

Kamis, 28 November 2024 - 18:50 WIB
“Membantu orang adalah kewajiban etika, kemanusiaan, dan agama kita,” kata kepala sekolah Bilal Mohamad Araji kepada Al Jazeera di kantornya.

Bar Elias, katanya, menampung sekitar 5.850 orang yang baru mengungsi, angka yang menurutnya diperoleh dari pemerintah daerah setempat. Dari jumlah tersebut, sekitar 190 orang berlindung di sekolahnya.

Shifa dan keluarganya mengatakan mereka merasa nyaman di sini dan diperlakukan dengan baik.

Ali, seorang pria pendek botak dengan janggut abu-abu, juga berlindung di al-Amin dan berbicara banyak tentang betapa ramahnya orang-orang di Bar Elias dan di sekolah al-Amin.

Pria berusia 65 tahun itu pertama kali melarikan diri bersama istrinya dari provinsi selatan Nabatieh pada bulan September.

Ia mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ia dulunya memiliki rumah besar dan pekerjaan tetap sebagai penjual mobil.

Namun ketika perang meningkat, ia mencari perlindungan dengan bibinya, yang tinggal di desa terdekat. Ia, istrinya, dan keluarga bibinya semuanya melarikan diri lagi tiga hari kemudian.

"Saya mendengar [dari tetangga] bahwa dua atau tiga hari setelah kami melarikan diri, rumah bibi saya dibom," katanya.

Keluarga besar tersebut pertama-tama menuju Chtoura, sebuah pusat transportasi di Lembah Bekaa, dengan harapan untuk mendapatkan bantuan. Di sana, Ali mendengar bahwa Bar Elias menerima keluarga-keluarga yang mengungsi.

Desa-desa lain kurang ramah karena takut diserang oleh Israel karena "menampung seorang anggota Hezbollah", sebuah pembenaran yang digunakan Israel setelah mengebom rumah-rumah di seluruh Lebanon.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More