Borrell Peringatkan Masa Depan Uni Eropa dalam Bahaya
Selasa, 26 November 2024 - 18:30 WIB
BRUSSEL - Masa depan Uni Eropa (UE) terancam di tengah berbagai krisis di luar perbatasannya dan keraguan atas jaminan pertahanan dari Amerika Serikat (AS), menurut kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell yang akan lengser.
Josep Borrell melukiskan gambaran yang mengkhawatirkan tentang keadaan dunia saat menandai peluncuran kumpulan pidato dan esainya yang berjudul ‘Eropa di Lengkungan Api.’
Dia mencantumkan konflik di Ukraina, Gaza, dan Afrika di antara faktor-faktor utama yang mengancam keamanan global.
“Peristiwa yang harus kita hadapi selama beberapa bulan terakhir, sayangnya telah mengonfirmasi diagnosis yang dibuat sebelumnya: Eropa dalam bahaya,” tulis Borrell di situs web kantornya.
“Lingkungan geopolitik kita memburuk, dan konflik serta krisis berlipat ganda di depan pintu kita. Dari Ukraina hingga Timur Tengah, melalui Kaukasus Selatan, Tanduk Afrika, atau Sahel,” ujar dia.
Dia menjelaskan, “Semua ini terjadi dengan latar belakang di mana komitmen AS di masa depan terhadap keamanan Eropa menjadi jauh lebih tidak pasti.”
Diplomat itu berpendapat komitmen Washington “terhadap keamanan Eropa secara keseluruhan menjadi semakin tidak pasti untuk masa depan,” mengingat terpilihnya kembali Donald Trump.
“Kesejahteraan dan masa depan kita tidak dapat terus bergantung pada suasana hati para pemilih AS di Midwest setiap empat tahun,” tulis Borrell, mendesak negara-negara anggota blok tersebut meningkatkan pertahanan mereka sendiri.
Dia lebih lanjut menyatakan ada “risiko serius” bahwa konflik Ukraina “dapat membantu memperkuat koalisi ‘yang lain melawan Barat.’”
Josep Borrell melukiskan gambaran yang mengkhawatirkan tentang keadaan dunia saat menandai peluncuran kumpulan pidato dan esainya yang berjudul ‘Eropa di Lengkungan Api.’
Dia mencantumkan konflik di Ukraina, Gaza, dan Afrika di antara faktor-faktor utama yang mengancam keamanan global.
“Peristiwa yang harus kita hadapi selama beberapa bulan terakhir, sayangnya telah mengonfirmasi diagnosis yang dibuat sebelumnya: Eropa dalam bahaya,” tulis Borrell di situs web kantornya.
“Lingkungan geopolitik kita memburuk, dan konflik serta krisis berlipat ganda di depan pintu kita. Dari Ukraina hingga Timur Tengah, melalui Kaukasus Selatan, Tanduk Afrika, atau Sahel,” ujar dia.
Dia menjelaskan, “Semua ini terjadi dengan latar belakang di mana komitmen AS di masa depan terhadap keamanan Eropa menjadi jauh lebih tidak pasti.”
Diplomat itu berpendapat komitmen Washington “terhadap keamanan Eropa secara keseluruhan menjadi semakin tidak pasti untuk masa depan,” mengingat terpilihnya kembali Donald Trump.
“Kesejahteraan dan masa depan kita tidak dapat terus bergantung pada suasana hati para pemilih AS di Midwest setiap empat tahun,” tulis Borrell, mendesak negara-negara anggota blok tersebut meningkatkan pertahanan mereka sendiri.
Dia lebih lanjut menyatakan ada “risiko serius” bahwa konflik Ukraina “dapat membantu memperkuat koalisi ‘yang lain melawan Barat.’”
tulis komentar anda