Rudal ATACMS Amerika Hantam Pangkalan Udara Rusia, Perang Ukraina Kian Memanas

Selasa, 26 November 2024 - 11:24 WIB
Pangkalan Udara Khalino di Wilayah Kursk, Rusia, diserang Ukraina dengan rudal canggih ATACMS Amerika untuk pertama kalinya. Foto/Planet Labs Inc
KYIV - Ukraina nekat menyerang pangkalan udara di wilayah Rusia dengan rudal canggih ATACMS pasokan Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya pada hari Senin.

ATACMS atau Army Tactical Missile System menghantam Pangkalan Udara Khalino. Pangkalan tersebut berada di Wilayah Kursk, sekitar 60 mil dari perbatasan Ukraina.

Serangan itu terjadi saat Ukraina berjuang untuk mempertahankan sebagian Wilayah Kursk yang direbutnya selama invasi balik bulan Agustus.



Citra satelit yang diperoleh The War Zone, Selasa (26/11/2024), menunjukkan dampak serangan tersebut, yang kerusakannya tidak begitu parah.



Itu wajar karena kehadiran pesawat militer juga terbatas karena pangkalan tersebut tidak digunakan lagi sebagai lokasi operasi utama untuk kekuatan udara taktis Rusia baru-baru ini.

Video dan gambar yang muncul di media sosial menunjukkan ledakan submunisi dari varian cluster ATACMS menghantam lapangan terbang. Suara ledakan dan raungan sirene serangan udara juga nyaring terdengar dalam video tersebut.

"Tujuh rudal ATACMS dan 12 UAV menyerang wilayah Kursk pada malam hari," tulis kantor berita independen Rusia, ASTRA, di Telegram.

Sementara sejumlah rudal ditembak jatuh, ASTRA melaporkan bahwa setidaknya satu rudal menghantam lapangan terbang Khalino, melukai dua tentara. Selain itu, ASTRA mengeklaim sebuah rumah pribadi rusak.

"Kerusakan pada lapangan terbang saat ini belum diketahui," imbuh laporan media independen tersebut. “Drone ditembak jatuh di distrik Zheleznogorsk dan Dmitrievsky.”

“Pada malam hari, rudal cluster ATACMS menyerang lapangan udara Khalino di wilayah Kursk,” imbuh laporan saluran Telegram Military Informant Rusia.

“Rekaman pendaratan dan geolokasi yang dipublikasikan oleh saluran Ukraina juga menunjukkan momen khas ledakan submunisi M74 di wilayah pangkalan udara tersebut.”

Meskipun sumber-sumber Rusia mengeklaim tujuh dari delapan ATACMS ditembak jatuh, gambar-gambar yang diunggah di media sosial menunjukkan “setidaknya dua kedatangan", menurut Military Informant.

“Segera terlihat jelas bahwa target utama ATACMS adalah lapangan udara. Pada saat yang sama, karena ancaman serangan rudal, penerbangan praktis tidak lagi digunakan dari lapangan udara perbatasan dan telah dipindahkan lebih dalam.”

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan target di Kursk termasuk di antara beberapa target di Rusia yang diserang oleh pasukannya pada hari Senin, tetapi tidak menyebutkan target di Kursk atau bagaimana target itu diserang.

"Pada malam tanggal 25 November 2024, unit-unit Departemen Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina bersama dengan komponen lain dari Pasukan Pertahanan menyerang sejumlah objek penting milik penjajah, khususnya di wilayah Bryansk, Kaluzk, dan Kursk di Rusia," klaim Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina di Facebook.

"Ada konfirmasi tentang keberhasilan serangan terhadap pangkalan minyak di wilayah Kaluz," klaim Staf Umum. "Hasil operasi tempur pada objek lain telah disebutkan."

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa tujuh pesawat nirawak ditembak jatuh di atas Kursk, tetapi tidak menyebutkan di mana.

Pejabat Ukraina telah lama berpendapat perlunya ATACMS untuk meluncurkan serangan udara di Rusia.

Sementara itu, pejabat AS berpendapat bahwa Rusia telah memindahkan aset penerbangan dari lapangan udara yang berada dalam jangkauan ATACMS.

"Saya tidak yakin satu kemampuan akan menentukan dan saya tetap pada komentar itu," kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin.

Pada 17 November, Ukraina akhirnya diizinkan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden menggunakan ATACMS untuk menyerang wilayah Rusia.

Senjata itu pertama kali digunakan dua hari kemudian, menghantam fasilitas penyimpanan amunisi di dekat kota Karachev di wilayah Bryansk di Rusia barat sekitar 70 mil dari perbatasan.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More