AS Akhirnya Akui Izinkan Ukraina Serang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh ATACMS

Selasa, 26 November 2024 - 07:19 WIB
AS akhirnya mengakui telah izinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh ATACMS pasokan Amerika. Foto/ABC News
WASHINGTON - Setelah bungkam berhari-hari, pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Senin resmi mengonfirmasi pemberian izin kepada Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh ATACMS pasokan Amerika.

Ketika Presiden AS Joe Biden dan pemerintahannya tetap bungkam selama sepekan terakhir, banyak pejabat internasional telah berbicara tentang perubahan sikap Washington terkait penggunaan rudal jarak jauh tersebut.

"Mereka dapat menggunakan ATACMS untuk mempertahankan diri mereka sendiri dalam keadaan darurat," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby dalam sebuah briefing di Gedung Putih, seperti dikutip dari laman resmi Gedung Putih, Selasa (26/11/2024).





"Kami memang mengubah panduan dan memberi mereka panduan bahwa mereka dapat menggunakannya untuk menyerang jenis target tertentu ini," lanjut Kirby, merujuk pada serangan Ukraina di dalam dan sekitar Wilayah Kursk Rusia.

AS dan sekutunya telah menyediakan sistem persenjataan yang semakin kuat bagi Kyiv sejak 2022, sambil menyangkal mereka sebagai pihak yang terlibat dalam perang Rusia-Ukraina.

Pada bulan September, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa penggunaan senjata jarak jauh oleh Ukraina akan mengubah karakter permusuhan dan menjadikan NATO sebagai peserta langsung dalam konflik.

Dia menjelaskan bahwa senjata seperti ATACMS atau Storm Shadow yang dipasok Inggris tidak dapat digunakan oleh pasukan Kyiv tanpa partisipasi personel militer NATO.

Respons Moskow datang Kamis lalu, ketika rudal balistik hipersonik baru, Oreshnik, digunakan terhadap kompleks industri militer Yuzhmash di Dnipro, Ukraina.

Putin menyebutnya sebagai "uji coba tempur" senjata baru dan mengatakan uji coba semacam itu akan terus berlanjut tergantung pada keadaan.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More