Mengapa Wapres Filipina Sara Duterte Ingin Membunuh Presiden Marcos Jr?
Minggu, 24 November 2024 - 17:07 WIB
MANILA - Wakil presiden Filipina , Sara Duterte, telah mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan bahwa ia telah memerintahkan seorang pembunuh untuk membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr jika ia sendiri terbunuh.
Dalam tanda dramatis dari keretakan yang melebar antara dua keluarga politik paling berkuasa di negara Asia Tenggara itu, Ibu Duterte mengatakan dalam konferensi pers sebelum fajar bahwa ia memerintahkan pembunuh itu untuk juga membunuh istri presiden Marcos dan juru bicara DPR Filipina.
"Saya telah berbicara dengan seseorang. Saya berkata: 'Jika saya terbunuh, bunuh saja BBM [Marcos], [ibu negara] Liza Araneta, dan [juru bicara] Martin Romualdez. Tidak bercanda. Tidak bercanda," kata Sara Duterte.
"Saya berkata: 'Jangan berhenti sampai Anda membunuh mereka', dan kemudian ia berkata: 'Ya'."
Berdasarkan hukum pidana Filipina, pernyataan publik seperti yang dibuat oleh Sara Duterte dapat merupakan tindak pidana berupa ancaman untuk mencelakai seseorang atau keluarganya dan dapat dihukum dengan hukuman penjara dan denda.
Langkah tersebut menandakan runtuhnya aliansi politik tangguh yang membantu keduanya mengamankan kemenangan elektoral pada tahun 2022 dengan selisih suara yang besar.
Ia mengatakan regu tersebut dijalankan oleh "gangster" pembunuh bayaran untuk menindak kejahatan terkait narkoba dan membunuh mereka yang terlibat.
Dalam tanda dramatis dari keretakan yang melebar antara dua keluarga politik paling berkuasa di negara Asia Tenggara itu, Ibu Duterte mengatakan dalam konferensi pers sebelum fajar bahwa ia memerintahkan pembunuh itu untuk juga membunuh istri presiden Marcos dan juru bicara DPR Filipina.
"Saya telah berbicara dengan seseorang. Saya berkata: 'Jika saya terbunuh, bunuh saja BBM [Marcos], [ibu negara] Liza Araneta, dan [juru bicara] Martin Romualdez. Tidak bercanda. Tidak bercanda," kata Sara Duterte.
"Saya berkata: 'Jangan berhenti sampai Anda membunuh mereka', dan kemudian ia berkata: 'Ya'."
Berdasarkan hukum pidana Filipina, pernyataan publik seperti yang dibuat oleh Sara Duterte dapat merupakan tindak pidana berupa ancaman untuk mencelakai seseorang atau keluarganya dan dapat dihukum dengan hukuman penjara dan denda.
Mengapa Wapres Filipina Sara Duterte Ingin Membunuh Presiden Marcos Jr?
1. Konflik Politik yang Retak
Sara Duterte adalah putri dari pendahulu presiden Marcos dan mengundurkan diri dari kabinet Marcos pada bulan Juni sambil tetap menjabat sebagai wakil presiden.Langkah tersebut menandakan runtuhnya aliansi politik tangguh yang membantu keduanya mengamankan kemenangan elektoral pada tahun 2022 dengan selisih suara yang besar.
Ia mengatakan regu tersebut dijalankan oleh "gangster" pembunuh bayaran untuk menindak kejahatan terkait narkoba dan membunuh mereka yang terlibat.
2. Anggaran Wapres Dipangkas DPR
Ketua DPR Filipina, Romualdez, adalah sepupu Presiden Marcos dan telah memangkas anggaran kantor wakil presiden hampir dua pertiga.Lihat Juga :
tulis komentar anda