Ubah Doktrin Rusia, Akankah Putin Nekat Gunakan Bom Nuklir? Ini Analisisnya
Kamis, 21 November 2024 - 09:03 WIB
Ada dua yang bisa mencegahnya. Pertama adalah China. Presiden China Xi Jinping telah menyatakan secara terbuka dan, mungkin, secara pribadi memperingatkan Putin bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan.
China adalah mitra strategis utama bagi Rusia dan aliansi mereka telah menguat secara signifikan sejak dimulainya perang di Ukraina.
Pemimpin China tersebut tidak pernah mengkritik mitranya dari Rusia atas invasi ke Ukraina. Namun, meskipun kemitraan mereka semakin berkembang, Beijing belum memberikan bantuan militer kepada Rusia sejauh ini.
Kedua adalah bagaimana AS dan NATO akan bereaksi. Putin mungkin meyakinkan dirinya sendiri bahwa penggunaan senjata nuklir di Ukraina tidak akan memicu respons nuklir atau militer dari Barat.
Itu karena Ukraina bukan anggota NATO dan tidak dilindungi berdasarkan Pasal 5 perjanjian pendirian NATO, yang menjamin pertahanan bersama bagi para anggotanya. Itu berarti bahwa, jika ada anggota NATO yang diserang, itu akan dianggap sebagai serangan terhadap seluruh aliansi.
AS telah memperingatkan bahwa, jika Putin menggunakan senjata nuklir di Ukraina, itu akan menyebabkan "konsekuensi bencana" bagi Rusia.
Sifat pasti dari konsekuensi ini belum dijelaskan dengan jelas. Namun, hal itu menimbulkan pertanyaan apakah itu dapat mengakibatkan konflik langsung antara NATO dan Rusia. Sebelum mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir, Putin harus mempertimbangkan dengan saksama potensi risiko ini.
China adalah mitra strategis utama bagi Rusia dan aliansi mereka telah menguat secara signifikan sejak dimulainya perang di Ukraina.
Pemimpin China tersebut tidak pernah mengkritik mitranya dari Rusia atas invasi ke Ukraina. Namun, meskipun kemitraan mereka semakin berkembang, Beijing belum memberikan bantuan militer kepada Rusia sejauh ini.
Kedua adalah bagaimana AS dan NATO akan bereaksi. Putin mungkin meyakinkan dirinya sendiri bahwa penggunaan senjata nuklir di Ukraina tidak akan memicu respons nuklir atau militer dari Barat.
Itu karena Ukraina bukan anggota NATO dan tidak dilindungi berdasarkan Pasal 5 perjanjian pendirian NATO, yang menjamin pertahanan bersama bagi para anggotanya. Itu berarti bahwa, jika ada anggota NATO yang diserang, itu akan dianggap sebagai serangan terhadap seluruh aliansi.
AS telah memperingatkan bahwa, jika Putin menggunakan senjata nuklir di Ukraina, itu akan menyebabkan "konsekuensi bencana" bagi Rusia.
Sifat pasti dari konsekuensi ini belum dijelaskan dengan jelas. Namun, hal itu menimbulkan pertanyaan apakah itu dapat mengakibatkan konflik langsung antara NATO dan Rusia. Sebelum mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir, Putin harus mempertimbangkan dengan saksama potensi risiko ini.
(mas)
tulis komentar anda