6 Dampak Perubahan Doktrin Nuklir Baru Rusia, Salah Satunya Memicu Perang Dunia III

Kamis, 21 November 2024 - 02:02 WIB

4. Memicu Perang Dunia III

Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang sekarang menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Nasional, mengatakan aturan baru tersebut berpotensi memicu perang dunia ketiga jika Kiev memutuskan untuk menggunakan senjata NATO untuk menyerang Rusia.

"Dalam kasus ini, muncul hak untuk melancarkan serangan balasan dengan senjata pemusnah massal terhadap Kiev dan fasilitas utama NATO, di mana pun mereka berada. Dan ini sudah Perang Dunia III," tulisnya di saluran Telegramnya, memperingatkan bahwa Ukraina dan sekutunya harus siap menghadapi tindakan balasan tersebut.

5. Tidak Boleh Ada yang Bermain Api

Andrey Klimov, yang menjabat sebagai wakil ketua komite urusan internasional parlemen, mengatakan ketentuan doktrin yang direvisi kemungkinan akan "dipelajari dengan saksama dalam waktu dekat di negara-negara yang tidak bersahabat," dan menyatakan harapan bahwa mereka akan menarik kesimpulan yang tepat dan menyadari bahwa "seseorang tidak boleh bermain api."

Wakil kepala Komite Pertahanan Duma Negara, Yuri Shvytkin, juga mengklaim bahwa Prancis dan Inggris sekarang harus menyadari bahwa setiap serangan terhadap Rusia dengan menggunakan senjata mereka akan segera memancing balasan dari Moskow.

“Saya pikir sinyal yang jelas dan tegas telah diberikan kepada negara-negara Barat tentang tidak dapat diterimanya memasok senjata jenis ini kepada militan Angkatan Bersenjata Ukraina,” kata Shvytkin.

6. Senjata Nuklir Adalah Pilihan Terakhir

Sementara itu, kepala Komite Dewan Federasi untuk Pertahanan dan Keamanan, Vladimir Bulavin, mengatakan kepada TASS bahwa Moskow terus melihat senjata nuklir secara eksklusif sebagai instrumen pencegahan dan menganggap penggunaannya hanya sebagai pilihan terakhir.

Ia menjelaskan bahwa aturan baru tersebut ditujukan untuk “memastikan stabilitas dan prediktabilitas strategis,” dan tidak menyiratkan “perubahan otomatis dalam sifat tindakan yang diambil.”
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More