Perbandingan Kapal Induk Rusia Vs Amerika yang Berhasil Diserang Rudal Houthi

Kamis, 21 November 2024 - 13:25 WIB
Laksamana Kuznetsov merupakan satu-satunya kapal induk Rusia. Foto/defence-ua
WASHINGTON - Rusia memang hanya memiliki satu-satunya kapal induk yakni Laksamana Kuznetsov. Berbeda dengan Amerika Serikat yang memiliki banyak kapal induk, salah satunya adalah USS Abraham Lincoln yang menjadi target serangan Houthi.

Rusia seperti tidak terlalu tertarik dalam mengembangkan kapal induk, berbeda dengan AS. Selain dinilai tidak efektif, kapal induk juga sangat mahal sehingga Rusia lebih memilih mengembangkan kapal perang dan kapal selam yang lebih mematikan.

Perbandingan Kapal Induk Rusia Vs Amerika yang Berhasil Diserang Rudal Houthi

1. Kapal Induk Rusia Laksamana Kuznetsov

Kapal induk satu-satunya Rusia, Laksamana Kuznetsov, adalah salah satu aib paling abadi yang dialami Federasi Rusia selama bertahun-tahun. Saat ini, kapal tersebut teronggok di dok kering, awaknya dikirim ke garis depan perang berdarah Rusia dengan negara tetangga Ukraina, dan mulai berkarat.



"Ada banyak pembicaraan baik di dalam Rusia maupun di seluruh dunia bahwa Laksamana Kuznetsov akhirnya akan dihentikan operasionalnya," kata Brandon J. Weichert, analis teknologi militer, dilansir National Interest.

Apa yang dialami Rusia saat ini dengan Laksamana Kuznetsov bukanlah hal baru. Itu bukan akibat dari usia kapal induk yang sudah puluhan tahun. Usia hanya memperburuk masalahnya. Kapal ini telah menjadi masalah sejak awal.

Dibuat pada tahun-tahun terakhir Uni Soviet yang dulu perkasa, menghantam Laut Lepas pada saat Federasi Rusia yang baru lahir menjadi zona ketidakstabilan di dunia, kapal ini tidak pernah punya peluang. Namun, Rusia tetap mempertahankannya karena itu adalah simbol aspiratif bahwa Rusia akhirnya akan menjadi kekuatan kapal induk yang setara dengan Amerika.

Agar adil, Laksamana Kuznetsov hanyalah platform pelatihan bagi Rusia untuk melatih sebagian kekuatan maritim mereka dengan cara yang tidak dapat mereka lakukan sejak berakhirnya Perang Dingin. Itu semua adalah bagian dari misi keseluruhan Putin untuk memulihkan kebesaran nasional Rusia yang hilang, memang, ini telah menjadi alasan keberadaan Putin sejak mengambil alih kekuasaan dari Boris Yeltsin.

Namun, dengan setiap peningkatan penempatan sejak Putin mengambil alih kekuasaan, kapal perang itu mengalami pukulan hanya karena itu adalah kapal yang sangat buruk. Pengerjaan yang buruk dan kondisi awak yang buruk hanyalah beberapa alasan yang terlihat di permukaan.

"Kemampuan tempur yang di bawah standar, sistem lama, dan yang terpenting, kapalnya bahkan mengeluarkan asap hitam pekat ke udara, meninggalkan jejak jelaga sejauh bermil-mil, berkat bahan bakar Mazut yang digunakannya! Tidak ada yang bagus dari kapal ini Laksamana Kuznetsov," jelas Weichert.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More