Gawat, Biden Dilaporkan Izinkan Ukraina Serang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh AS

Senin, 18 November 2024 - 06:59 WIB
Presiden AS Joe Biden dilaporkan telah izinkan Ukraina serang wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh Amerika. Foto/The War Zone
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan telah mengizinkan Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh Amerika guna menyerang target di dalam wilayah Rusia.

Keputusan kontroversial Biden ini diungkap New York Times pada hari Minggu (17/11/2024) dengan mengutip pejabat Amerika yang tidak disebutkan namanya.

Keputusan tersebut, jika laporan surat kabar tersebut akurat, menandai perubahan besar dalam kebijakan Washington dan akan meningkatkan taruhan dalam konflik antara Moskow dan Kyiv.



Gedung Putih belum berkomentar secara terbuka tentang masalah tersebut.



Laporan tersebut menyatakan bahwa Ukraina diperkirakan akan mengerahkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) untuk melawan pasukan Rusia dan yang terduga pasukan Korea Utara di Wilayah Kursk Rusia, tempat pertempuran sengit sedang berlangsung.

Dugaan kehadiran pasukan Korea Utara telah digunakan sebagai bagian dari pembenaran atas perubahan kebijakan tersebut, meskipun tidak ada bukti terverifikasi bahwa pasukan Pyongyang beroperasi di Rusia.

Rudal ATACMS dapat ditembakkan dari peluncur HIMARS, yang telah dimiliki Ukraina dalam gudang senjatanya sejak 2022.

Pasukan Kyiv telah memiliki rudal ATACMS sejak April, tetapi hingga kini terbatas untuk menggunakannya di wilayah yang dianggap Ukraina oleh Washington. Rudal ATACMS melaju dengan kecepatan supersonik dan memiliki jangkauan 300 kilometer (190 mil).

“Langkah tersebut merupakan eskalasi yang signifikan dan dapat memicu respons langsung dari Moskow,” bunyi laporan tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap wilayah Rusia yang diakui secara internasional dengan persenjataan yang dipasok Amerika akan dipandang sebagai NATO yang memasuki konflik secara langsung.

Tindakan semacam itu, menurutnya, dapat mengakibatkan dampak yang parah, termasuk pembalasan terhadap kepentingan Barat.

Pergeseran kebijakan AS yang dilaporkan juga telah memecah belah para penasihat Biden, klaim surat kabar itu.

Sementara beberapa pihak berpendapat perubahan itu diperlukan untuk melawan dugaan gerakan militer Moskow, yang lain khawatir hal itu dapat semakin meningkatkan ketegangan dan menimbulkan risiko konflik yang lebih luas.

Para pendukung yang mempersenjatai Ukraina secara lebih agresif percaya bahwa keraguan AS sebelumnya telah membuat Moskow berani, sementara para kritikus memperingatkan potensi pembalasan Rusia terhadap aset Amerika dan Eropa Barat.

Laporan New York Times juga menyoroti bahwa sementara militer Ukraina mungkin pertama-tama menargetkan pasukan Rusia dan yang terdiga pasukan Korea Utara di Kursk, serangan itu berpotensi diperluas ke wilayah lain.

Kemampuan jarak jauh ATACMS akan memungkinkan Ukraina untuk menyerang jauh ke wilayah Rusia, yang berpotensi mengganggu jalur pasokan dan konsentrasi pasukan.

Keinginan Kyiv untuk kemampuan jarak jauh telah menjadi permintaan lama. Dengan adanya laporan otorisasi dari Biden, dinamika geopolitik konflik tersebut kini dapat berubah secara drastis.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More