Bos Intelijen AS Pilihan Donald Trump Dituduh Sebagai Aset Rusia

Minggu, 17 November 2024 - 10:33 WIB
Schultz mengeklaim bahwa menunjuk Gabbard ke jabatan itu akan berbahaya. "Karena akan menjadikannya jalur langsung dari komunitas intelijen AS ke musuh-musuh kita,” ujarnya.

"Tulsi Gabbard adalah seseorang yang telah bertemu dengan penjahat perang, melanggar pedoman Departemen Luar Negeri dan secara diam-diam, secara diam-diam, pergi ke Suriah dan bertemu dengan [Presiden Bashar] Assad. Dia dianggap, menurut sebagian besar penilaian, sebagai aset Rusia," imbuh anggota Kongres tersebut.

Da juga secara pribadi menganggap Gabbard seseorang yang kemungkinan merupakan aset Rusia. Schultz tidak menguraikan tuduhannya.

Gabbard belum mengomentari tuduhan Schultz. Sebelumnya, dia menyambut baik pencalonannya oleh Trump dalam sebuah posting di X, berterima kasih kepada presiden terpilih atas kesempatan untuk mempertahankan keselamatan, keamanan, dan kebebasan rakyat Amerika.

Para pengguna X dengan cepat mengecam Schultz atas pernyataannya, dengan menunjukkan bahwa dia tidak memberikan bukti dugaan mata-mata Gabbard atas nama Rusia dan menyebut klaimnya "fitnah."

Gabbard bukanlah orang pertama yang dipilih Trump yang dituduh memiliki hubungan dengan Rusia. Sebelumnya, dua senator Demokrat terkemuka menuntut penyelidikan terhadap CEO SpaceX Elon Musk atas klaim media bahwa dia memiliki kontak dengan pejabat senior Rusia.

Trump sebelumnya mengumumkan bahwa Musk akan mengepalai Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) di masa mendatang, yang bertugas mereformasi pemerintah AS.

Dalam wawancaranya, Schultz menyebut seluruh perombakan kabinet Trump sebagai "yang paling ekstrem dan berbahaya" dalam sejarah dan "kegilaan ala Star Wars."

Dia mencatat bahwa meskipun beberapa pilihan Trump lumayan, sebagian besar "secara individual tidak memenuhi syarat."
(mas)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More