Korut Didesak Hentikan Semua Aktivitas Kejahatan Siber

Kamis, 14 November 2024 - 18:15 WIB
Chun Ha Ram, anggota parlemen Korea Selatan yang turut hadir sebagai pembicara, menyoroti kontrol ketat rezim Kim Jong-un terhadap akses informasi.

Menurutnya, bahkan ada hukuman mati bagi warga yang mencoba mengakses konten budaya Korea. "Kuncinya adalah meningkatkan akses informasi bagi warga Korea Utara agar dapat menciptakan retakan pada sistem represif Korut ini," ujar Chun Ha Ram.

IPCNKR juga menyatakan keprihatinan yang mendalam atas pelanggaran serius terhadap hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya rakyat Korea Utara yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan oleh pemerintah Korea Utara.

Mereka mendesak Pemerintah Korea Utara menghormati hak asasi manusia yang universal dan kebebasan mendasar rakyat Korea Utara, serta memastikan akuntabilitas, pemulihan, dan jaminan untuk tidak terulangnya pelanggaran.

Dorong Peningkatan Kualitas Hidup



Di tengah memburuknya masalah hak asasi manusia di Korea Utara, diperlukan dukungan langsung agar masyarakat Korea Utara dapat menuntut jaminan hak asasi manusia mereka sendiri, sehingga masalah HAM tersebut dapat terselesaikan.

Direktur Good Farmers Research Institute, Cho Chung-hee mengajak semua pihak mengubah cara berpikir terkait penyelesaian masalah hak asasi manusia di Korea Utara.

Menurut dia, solusi hak asasi manusia di Korea Utara dapat dimulai dengan mendorong masyarakatnya, yang menjadi korban rezim saat ini, untuk menyuarakan hak-hak mereka sendiri.

Direktur Cho, salah satu presenter dalam acara tersebut, adalah mantan pejabat kedokteran hewan dan ahli pertanian di Korea Utara yang membelot pada tahun 2011.

Untuk mewujudkan hal ini, Direktur Cho mengatakan kondisi ekonomi warga Korea Utara perlu ditingkatkan melalui kerja sama dan pertukaran pembangunan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More