Serangan 100 Roket Hizbullah Porak-porandakan Israel
Selasa, 12 November 2024 - 16:12 WIB
Hizbullah mengaku bertanggung jawab, dengan menyatakan mereka menargetkan "basis pelatihan untuk Brigade Paratroopers di permukiman Karmiel."
Serangan itu terjadi hanya satu hari setelah pernyataan Menteri Pertahanan Israel yang baru diangkat, Israel Katz, yang mengklaim "Israel telah mengalahkan Hizbullah".
"Sekarang tugas kita adalah terus memberikan tekanan untuk menghasilkan buah dari kemenangan itu," ujar Katz dalam upacara di kementerian luar negeri Israel pada hari Minggu.
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada 7 Oktober 2023, gerakan Lebanon Hizbullah telah terlibat secara langsung, tetapi relatif terbatas dalam perang melawan pendudukan Israel.
Israel meningkatkan agresinya dengan serangan teror siber pada tanggal 17 dan 18 September, yang menewaskan 37 orang termasuk anak-anak, dan melukai sekitar 3000 orang lainnya.
Hal ini terjadi bersamaan dengan serangkaian pembunuhan para pemimpin Hizbullah, termasuk Sekretaris Jenderal partai perlawanan Hassan Nasrallah pada tanggal 27 September.
Perkembangan ini bertepatan dengan pengeboman dan serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh militer Israel di berbagai kota di Lebanon, khususnya di selatan, Bekaa, dan distrik selatan Beirut.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan pada tanggal 10 November bahwa 3.189 warga Lebanon tewas dan 14.078 orang lainnya terluka sejak dimulainya agresi Israel di Lebanon.
Serangan itu terjadi hanya satu hari setelah pernyataan Menteri Pertahanan Israel yang baru diangkat, Israel Katz, yang mengklaim "Israel telah mengalahkan Hizbullah".
"Sekarang tugas kita adalah terus memberikan tekanan untuk menghasilkan buah dari kemenangan itu," ujar Katz dalam upacara di kementerian luar negeri Israel pada hari Minggu.
Front Utara
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada 7 Oktober 2023, gerakan Lebanon Hizbullah telah terlibat secara langsung, tetapi relatif terbatas dalam perang melawan pendudukan Israel.
Israel meningkatkan agresinya dengan serangan teror siber pada tanggal 17 dan 18 September, yang menewaskan 37 orang termasuk anak-anak, dan melukai sekitar 3000 orang lainnya.
Hal ini terjadi bersamaan dengan serangkaian pembunuhan para pemimpin Hizbullah, termasuk Sekretaris Jenderal partai perlawanan Hassan Nasrallah pada tanggal 27 September.
Perkembangan ini bertepatan dengan pengeboman dan serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh militer Israel di berbagai kota di Lebanon, khususnya di selatan, Bekaa, dan distrik selatan Beirut.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan pada tanggal 10 November bahwa 3.189 warga Lebanon tewas dan 14.078 orang lainnya terluka sejak dimulainya agresi Israel di Lebanon.
tulis komentar anda