3 Alasan Donald Trump akan Tetap Berpihak pada Israel, Salah Satunya Anggap Palestina Tak Mau Berdamai
Jum'at, 08 November 2024 - 15:30 WIB
Pemerintahan Trump menghentikan semua pendanaan Amerika untuk badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyediakan bantuan bagi jutaan pengungsi Palestina, UNRWA, pada tahun 2018.
Meski begitu, keputusan tersebut dikecam secara luas oleh para pemimpin dunia. Itu digambarkan sebagai taktik politik untuk menekan para pemimpin Palestina agar melepaskan hak para pengungsi Palestina berdasarkan hukum internasional untuk kembali ke properti yang diambil Israel dari leluhur mereka selama pembentukan Israel pada tahun 1948.
Pada tahun 2016 lalu, Donald Trump sempat mengungkapkan jika mayoritas warga Israel benar-benar ingin berdamai, tetapi ia meragukan warga Palestina merasakan hal yang sama.
"Saya akan memberitahu Anda satu hal, orang-orang yang saya kenal dari Israel, banyak orang, banyak, banyak orang, dan hampir semua orang akan senang melihat kesepakatan di pihak Israel," pungkas Trump.
Ia juga menekankan hingga warga Palestina menghentikan teror dan mengakui Israel sebagai negara Yahudi, kesepakatan damai tidak akan pernah tercapai.
Dalam pidatonya dihadapan para pemimpin negara Muslim tahun 2017, di Riyadh, Trump mengatakan mereka harus memimpin upaya memerangi “radikalisme”.
"Jumlah korban sebenarnya dari ISIS, al-Qaeda, Hizbullah, Hamas, dan banyak lainnya, harus dihitung bukan hanya dalam jumlah korban tewas. Jumlah tersebut juga harus dihitung dalam generasi-generasi impian yang telah sirna," kata Trump dalam pidatonya.
Ungkapan tersebut lantas langsung direspon Hamas dengan mengungkapkan jika pertempurannya adalah melawan pendudukan Israel, bukan Barat.
Meski begitu, keputusan tersebut dikecam secara luas oleh para pemimpin dunia. Itu digambarkan sebagai taktik politik untuk menekan para pemimpin Palestina agar melepaskan hak para pengungsi Palestina berdasarkan hukum internasional untuk kembali ke properti yang diambil Israel dari leluhur mereka selama pembentukan Israel pada tahun 1948.
2. Menganggap Palestina Tidak Ingin Berdamai dengan Israel
Pada tahun 2016 lalu, Donald Trump sempat mengungkapkan jika mayoritas warga Israel benar-benar ingin berdamai, tetapi ia meragukan warga Palestina merasakan hal yang sama.
"Saya akan memberitahu Anda satu hal, orang-orang yang saya kenal dari Israel, banyak orang, banyak, banyak orang, dan hampir semua orang akan senang melihat kesepakatan di pihak Israel," pungkas Trump.
Ia juga menekankan hingga warga Palestina menghentikan teror dan mengakui Israel sebagai negara Yahudi, kesepakatan damai tidak akan pernah tercapai.
3. Donald Trump Mengecam Radikalisme
Dalam pidatonya dihadapan para pemimpin negara Muslim tahun 2017, di Riyadh, Trump mengatakan mereka harus memimpin upaya memerangi “radikalisme”.
"Jumlah korban sebenarnya dari ISIS, al-Qaeda, Hizbullah, Hamas, dan banyak lainnya, harus dihitung bukan hanya dalam jumlah korban tewas. Jumlah tersebut juga harus dihitung dalam generasi-generasi impian yang telah sirna," kata Trump dalam pidatonya.
Ungkapan tersebut lantas langsung direspon Hamas dengan mengungkapkan jika pertempurannya adalah melawan pendudukan Israel, bukan Barat.
tulis komentar anda