Donald Trump Akui Bisa Kalah dalam Pilpres AS 2024
Rabu, 06 November 2024 - 05:14 WIB
Mantan presiden AS berusia 78 tahun itu tidak menjelaskan lebih lanjut apa yang dia maksud dengan "hal-hal burukā.
Selama kampanye terakhirnya di Pittsburgh, Pennsylvania, Kamala Harris mengatakan kepada khalayak bahwa momentum ada di pihaknya.
"Jangan salah, kita akan menang. Kita akan menang," tegas Wakil Presiden AS tersebut.
Berbagai jajak pendapat yang dilakukan menjelang pemilu menunjukkan bahwa baik Trump maupun Harris tidak memiliki keunggulan yang menentukan dalam pemungutan suara.
Rakyat Amerika telah menuju tempat pemungutan suara untuk memilih antara Trump dan Harris dalam perebutan kursi kepresidenan tahun 2024.
Hingga Selasa pagi pagi waktu Amerika, lebih dari 78 juta warga telah memberikan suara mereka dalam pemungutan suara awal, menurut data dari Election Lab di University of Florida.
Harris dan Trump menghabiskan hari terakhir kampanye dengan melakukan tekanan terakhir di negara-negara bagian medan pertempuran, menjual visi yang sangat berbeda tentang masa depan negara kepada para pemilih.
Pilpres AS diputuskan oleh sistem Electoral College, yang berarti bahwa seorang kandidat yang kalah dalam suara terbanyak masih dapat memenangkan kontes secara keseluruhan.
Baik Trump maupun Harris harus mengamankan 270 dari 538 suara Electoral College untuk memenangkan kursi kepresidenan, dengan masing-masing negara bagian mengalokasikan sejumlah suara berdasarkan jumlah senator dan perwakilannya di Kongres.
Selama kampanye terakhirnya di Pittsburgh, Pennsylvania, Kamala Harris mengatakan kepada khalayak bahwa momentum ada di pihaknya.
"Jangan salah, kita akan menang. Kita akan menang," tegas Wakil Presiden AS tersebut.
Berbagai jajak pendapat yang dilakukan menjelang pemilu menunjukkan bahwa baik Trump maupun Harris tidak memiliki keunggulan yang menentukan dalam pemungutan suara.
Rakyat Amerika telah menuju tempat pemungutan suara untuk memilih antara Trump dan Harris dalam perebutan kursi kepresidenan tahun 2024.
Hingga Selasa pagi pagi waktu Amerika, lebih dari 78 juta warga telah memberikan suara mereka dalam pemungutan suara awal, menurut data dari Election Lab di University of Florida.
Harris dan Trump menghabiskan hari terakhir kampanye dengan melakukan tekanan terakhir di negara-negara bagian medan pertempuran, menjual visi yang sangat berbeda tentang masa depan negara kepada para pemilih.
Pilpres AS diputuskan oleh sistem Electoral College, yang berarti bahwa seorang kandidat yang kalah dalam suara terbanyak masih dapat memenangkan kontes secara keseluruhan.
Baik Trump maupun Harris harus mengamankan 270 dari 538 suara Electoral College untuk memenangkan kursi kepresidenan, dengan masing-masing negara bagian mengalokasikan sejumlah suara berdasarkan jumlah senator dan perwakilannya di Kongres.
(mas)
tulis komentar anda