Zelensky Lelah dan Stres karena Ukraina Gagal Kalahkan Rusia dan Cemaskan Pilpres AS
Minggu, 03 November 2024 - 09:50 WIB
KYIV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dilaporkan berada dalam kondisi lelah dan stress karena pasukannya gagal mengalahkan pasukan Rusia. Dia juga cemas menunggu hasil pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS).
Surat kabar New York Times melaporkan kondisi Zelensky tersebut ketika tentara Ukraina menghadapi moral yang rendah serta kekurangan senjata.
Para pejabat militer dan intelijen AS percaya bahwa perang tersebut tidak lagi menjadi jalan buntu, mengingat serangkaian keberhasilan pasukan Rusia di medan tempur.
“Zelensky tampak lelah dan stres, cemas tentang kemunduran pasukannya di medan perang serta pemilu AS ketika dia bertemu dengan pejabat Amerika di Kyiv pekan lalu,” tulis New York Times dalam laporannya, yang dilansir Russia Today, Minggu (3/11/2024).
Laporan tersebut, mengutip seorang mayor Ukraina yang tidak disebutkan namanya yang ditempatkan di perbatasan dekat Wilayah Kursk Rusia, menambahkan bahwa Ukraina terus-menerus kehilangan posisi yang sebelumnya diduduki, sementara pasukan Moskow memiliki keunggulan dalam hal jumlah personel dan artileri.
Menurut laporan itu, para pejabat AS percaya, bagaimanapun, Ukraina akan memiliki kesempatan untuk mengeksploitasi "kelemahan Rusia" jika bantuan dari Washington tetap kuat hingga musim panas mendatang.
Pasukan Rusia terus mendapatkan wilayah dalam beberapa bulan terakhir, setelah merebut kota pertambangan Ugledar yang dijaga ketat di Donbas awal bulan lalu. Moskow juga telah melancarkan serangan yang bertujuan untuk mendorong unit tentara Ukraina dari Wilayah Kursk, yang diserbu pada bulan Agustus.
Zelensky, imbuh laporan tersebut, tampak semakin khawatir selama konflik berlangsung, mengakui awal tahun ini bahwa Kyiv secara efektif menjadi "sandera" pemilu AS yang sangat tidak dapat diprediksi.
Surat kabar New York Times melaporkan kondisi Zelensky tersebut ketika tentara Ukraina menghadapi moral yang rendah serta kekurangan senjata.
Para pejabat militer dan intelijen AS percaya bahwa perang tersebut tidak lagi menjadi jalan buntu, mengingat serangkaian keberhasilan pasukan Rusia di medan tempur.
“Zelensky tampak lelah dan stres, cemas tentang kemunduran pasukannya di medan perang serta pemilu AS ketika dia bertemu dengan pejabat Amerika di Kyiv pekan lalu,” tulis New York Times dalam laporannya, yang dilansir Russia Today, Minggu (3/11/2024).
Baca Juga
Laporan tersebut, mengutip seorang mayor Ukraina yang tidak disebutkan namanya yang ditempatkan di perbatasan dekat Wilayah Kursk Rusia, menambahkan bahwa Ukraina terus-menerus kehilangan posisi yang sebelumnya diduduki, sementara pasukan Moskow memiliki keunggulan dalam hal jumlah personel dan artileri.
Menurut laporan itu, para pejabat AS percaya, bagaimanapun, Ukraina akan memiliki kesempatan untuk mengeksploitasi "kelemahan Rusia" jika bantuan dari Washington tetap kuat hingga musim panas mendatang.
Pasukan Rusia terus mendapatkan wilayah dalam beberapa bulan terakhir, setelah merebut kota pertambangan Ugledar yang dijaga ketat di Donbas awal bulan lalu. Moskow juga telah melancarkan serangan yang bertujuan untuk mendorong unit tentara Ukraina dari Wilayah Kursk, yang diserbu pada bulan Agustus.
Zelensky, imbuh laporan tersebut, tampak semakin khawatir selama konflik berlangsung, mengakui awal tahun ini bahwa Kyiv secara efektif menjadi "sandera" pemilu AS yang sangat tidak dapat diprediksi.
tulis komentar anda