Para Bos Teknologi Berbondong-bondong Hadiri Acara Mohammed bin Salman di Arab Saudi
Senin, 28 Oktober 2024 - 15:59 WIB
Benjamin Horowitz, pengusaha teknologi dan salah satu pendiri raksasa modal ventura Andreessen Horowitz, juga akan hadir.
Wall Street dan Silicon Valley semakin beralih ke Timur Tengah yang kaya minyak karena likuiditas semakin ketat di belahan dunia lain, terutama China.
Kerajaan Arab Saudi sendiri menguasai hampir USD1 triliun kekayaan negara, meskipun Putra Mahkota Mohammed bin Salman ingin para raksasa industri berhenti menggunakan uang itu di luar negeri dan malah membantu mendukung ambisi domestiknya.
Namun latar belakangnya adalah meningkatnya ketidakpastian.
Kebijakan luar negeri Arab Saudi baru-baru ini difokuskan pada penurunan ketegangan regional dengan harapan bahwa kawasan yang lebih stabil akan mendatangkan modal asing dan pengetahuan teknologi.
Namun, berbagai peristiwa tahun lalu telah menjadi pengingat betapa tidak stabilnya kawasan tersebut.
"Dampak ketidakstabilan regional terhadap prospek investasi asing sepenuhnya negatif, dengan kemungkinan pengecualian pada industri pertahanan," kata Gregory Gause, Profesor Hubungan Internasional di Universitas Texas A&M.
"Modal tidak tertarik ke wilayah konflik, bahkan jika negara tersebut bukan peserta langsung dalam konflik tersebut," ujarnya.
Yang pasti, Arab Saudi masih terus maju dengan rencana pembangunan besarnya.
Kesepakatan senilai lebih dari USD28 miliar kemungkinan akan diumumkan minggu depan oleh para eksekutif dari seluruh dunia, menurut Richard Attias, CEO FII Institute.
Wall Street dan Silicon Valley semakin beralih ke Timur Tengah yang kaya minyak karena likuiditas semakin ketat di belahan dunia lain, terutama China.
Kerajaan Arab Saudi sendiri menguasai hampir USD1 triliun kekayaan negara, meskipun Putra Mahkota Mohammed bin Salman ingin para raksasa industri berhenti menggunakan uang itu di luar negeri dan malah membantu mendukung ambisi domestiknya.
Namun latar belakangnya adalah meningkatnya ketidakpastian.
Kebijakan luar negeri Arab Saudi baru-baru ini difokuskan pada penurunan ketegangan regional dengan harapan bahwa kawasan yang lebih stabil akan mendatangkan modal asing dan pengetahuan teknologi.
Namun, berbagai peristiwa tahun lalu telah menjadi pengingat betapa tidak stabilnya kawasan tersebut.
"Dampak ketidakstabilan regional terhadap prospek investasi asing sepenuhnya negatif, dengan kemungkinan pengecualian pada industri pertahanan," kata Gregory Gause, Profesor Hubungan Internasional di Universitas Texas A&M.
"Modal tidak tertarik ke wilayah konflik, bahkan jika negara tersebut bukan peserta langsung dalam konflik tersebut," ujarnya.
Yang pasti, Arab Saudi masih terus maju dengan rencana pembangunan besarnya.
Kesepakatan senilai lebih dari USD28 miliar kemungkinan akan diumumkan minggu depan oleh para eksekutif dari seluruh dunia, menurut Richard Attias, CEO FII Institute.
Lihat Juga :
tulis komentar anda