Rusia-Korut Makin Lengket, Putin dan Kim Jong-un Pamer Kekuatan Nuklir
Kamis, 24 Oktober 2024 - 08:05 WIB
MOSKOW - Ketika aliansi militer Rusia dan Korea Utara (Korut) terus diperkuat, pemimpin kedua negara; Vladimir Putin dan Kim Jong-un, sama-sama memamerkan kekuatan nuklir.
Rusia pada hari Selasa mengerahkanbeberapa pesawat pengebom strategis Tu-95MS untuk misi penerbangan selama 10 jam di atas Laut Jepang di lepas pantai Timur Jauh Rusia dengan pengawalan sejumlah jet tempur Su-30SM. Jenis pesawat pengebom tersebut dapat membawa enam hingga 14 rudal jelajah nuklir.
Pada hari Rabu, media pemerintah di Korut melaporkan Kim Jong-un mengunjungi pangkalan rudal strategis dan menyerukan untuk mempertahankan "postur pencegahan" untuk meluncurkan rudal nuklir dengan segera. Sebuah foto menunjukkan Kim Jong-un sedang memeriksa peluncur rudal balistik antarbenua Hwasong-18.
Rusia dan Korea Utara termasuk di antara sembilan negara di dunia yang dipersenjatai dengan senjata nuklir.
Diperkirakan bahwa Rusia memiliki 4.380 hulu ledak nuklir dan Korea Utara memiliki sekitar 50 hulu ledak nuklir, menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI).
Amerika Serikat, Ukraina, dan Korea Selatan menuduh Korea Utara mengirim ribuan pasukan ke Rusia, yang menimbulkan kekhawatiran tentang potensi konflik yang lebih luas dalam perang Rusia-Ukraina yang melibatkan negara ketiga dari Asia.
Rusia dan Korea Utara terus memperdalam hubungan bilateral, dengan para pemimpin mereka pada bulan Juni menandatangani perjanjian penting tentang bantuan militer bersama jika terjadi serangan terhadap salah satu negara.
Penerbangan pesawat pengebom strategis Rusia pada hari Selasa juga dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Jepang. Dipaparkan kementerian itu bahwa dua pasang pesawat pengebom, di bawah pengawalan empat jet tempur, mendekati pantai barat negara itu di Honshu, salah satu dari empat pulau utama Jepang, dalam dua kelompok.
Rusia pada hari Selasa mengerahkanbeberapa pesawat pengebom strategis Tu-95MS untuk misi penerbangan selama 10 jam di atas Laut Jepang di lepas pantai Timur Jauh Rusia dengan pengawalan sejumlah jet tempur Su-30SM. Jenis pesawat pengebom tersebut dapat membawa enam hingga 14 rudal jelajah nuklir.
Pada hari Rabu, media pemerintah di Korut melaporkan Kim Jong-un mengunjungi pangkalan rudal strategis dan menyerukan untuk mempertahankan "postur pencegahan" untuk meluncurkan rudal nuklir dengan segera. Sebuah foto menunjukkan Kim Jong-un sedang memeriksa peluncur rudal balistik antarbenua Hwasong-18.
Rusia dan Korea Utara termasuk di antara sembilan negara di dunia yang dipersenjatai dengan senjata nuklir.
Diperkirakan bahwa Rusia memiliki 4.380 hulu ledak nuklir dan Korea Utara memiliki sekitar 50 hulu ledak nuklir, menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI).
Amerika Serikat, Ukraina, dan Korea Selatan menuduh Korea Utara mengirim ribuan pasukan ke Rusia, yang menimbulkan kekhawatiran tentang potensi konflik yang lebih luas dalam perang Rusia-Ukraina yang melibatkan negara ketiga dari Asia.
Rusia dan Korea Utara terus memperdalam hubungan bilateral, dengan para pemimpin mereka pada bulan Juni menandatangani perjanjian penting tentang bantuan militer bersama jika terjadi serangan terhadap salah satu negara.
Penerbangan pesawat pengebom strategis Rusia pada hari Selasa juga dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Jepang. Dipaparkan kementerian itu bahwa dua pasang pesawat pengebom, di bawah pengawalan empat jet tempur, mendekati pantai barat negara itu di Honshu, salah satu dari empat pulau utama Jepang, dalam dua kelompok.
tulis komentar anda