Serangan Teroris Guncang Turki, 5 Orang Tewas, 22 Luka
Kamis, 24 Oktober 2024 - 07:15 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, bersama Presiden Rusia Vladimir Putin di sebuah konferensi BRICS di kota Kazan, Rusia, juga menyebutnya sebagai serangan teroris.
Beberapa laporan media setempat mengeklaim telah terjadi serangan bunuh diri dan ada sandera di dalam gedung, meskipun para pejabat belum mengonfirmasi hal ini.
Para saksi mata mengatakan kepada Reuters, Kamis (24/10/2024), bahwa karyawan di dalam gedung dibawa oleh pihak berwenang ke tempat penampungan dan tidak seorang pun diizinkan meninggalkan gedung selama beberapa jam.
Mereka mengatakan ledakan yang mereka dengar mungkin terjadi di pintu keluar yang berbeda saat karyawan meninggalkan kantor.
Penyiar televisi menunjukkan gambar gerbang yang rusak dan rekaman baku tembak di tempat parkir, serta penyerang yang membawa senapan serbu dan ransel saat mereka memasuki gedung. Ambulans dan helikopter kemudian tiba.
TUSAS adalah produsen kedirgantaraan terbesar di Turki, yang saat ini memproduksi pesawat latih, helikopter tempur dan sipil, serta mengembangkan jet tempur pertama dalam negeri negara itu; KAAN.
Dimiliki oleh Yayasan Angkatan Bersenjata Turki dan pemerintah, perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 10.000 orang.
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengutuk serangan itu dan mengatakan aliansi militer akan mendukung sekutunya; Turki.
Delegasi Uni Eropa di Turki juga mengutuk serangan tersebut.
Lihat Juga: Pertama Kali di Dunia! Drone Bayraktar TB3 Mampu Mampu Lepas Landas dari Kapal Perang Kecil
Beberapa laporan media setempat mengeklaim telah terjadi serangan bunuh diri dan ada sandera di dalam gedung, meskipun para pejabat belum mengonfirmasi hal ini.
Para saksi mata mengatakan kepada Reuters, Kamis (24/10/2024), bahwa karyawan di dalam gedung dibawa oleh pihak berwenang ke tempat penampungan dan tidak seorang pun diizinkan meninggalkan gedung selama beberapa jam.
Mereka mengatakan ledakan yang mereka dengar mungkin terjadi di pintu keluar yang berbeda saat karyawan meninggalkan kantor.
Penyiar televisi menunjukkan gambar gerbang yang rusak dan rekaman baku tembak di tempat parkir, serta penyerang yang membawa senapan serbu dan ransel saat mereka memasuki gedung. Ambulans dan helikopter kemudian tiba.
TUSAS adalah produsen kedirgantaraan terbesar di Turki, yang saat ini memproduksi pesawat latih, helikopter tempur dan sipil, serta mengembangkan jet tempur pertama dalam negeri negara itu; KAAN.
Dimiliki oleh Yayasan Angkatan Bersenjata Turki dan pemerintah, perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 10.000 orang.
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengutuk serangan itu dan mengatakan aliansi militer akan mendukung sekutunya; Turki.
Delegasi Uni Eropa di Turki juga mengutuk serangan tersebut.
Lihat Juga: Pertama Kali di Dunia! Drone Bayraktar TB3 Mampu Mampu Lepas Landas dari Kapal Perang Kecil
(mas)
tulis komentar anda