Brigade al-Qassam Habisi Komandan Elite Israel Kolonel Ihsan Daksa dalam Perang Gaza

Senin, 21 Oktober 2024 - 08:58 WIB
Komandan Brigade Lapis Baja Elite 401 Israel Kolonel Ihsan Daksa tewas dalam pertempuran sengit melawan Brigade al-Qassam Hamas di Jabalia, Gaza. Foto/via Palestine Chronicle
GAZA - Militer Israel mengakui tewasnya komandan Brigade Lapis Baja Elite 401 Kolonel Ihsan Daksa dalam pertempuran sengit melawan Brigade al-Qassam Hamas di Jabalia, Gaza utara, pada hari Minggu.

Mengutip laporan Army Radio, Senin (21/10/2024), Kolonel Daksa dan tiga perwira Zionis lainnya telah mengevakuasi diri dari dua tank dan berlari sejauh 20 meter ketika sebuah bom meledak.

Sebuah bom menewaskan Daksa dan melukai rekan-rekannya, termasuk wakil komandan Divisi ke-162 dan komandan Batalyon ke-52.





Laporan media Israel lainnya mengatakan pertempuran di Gaza telah menewaskan empat komandan tinggi Israel, termasuk Kolonel Daksa, dalam beberapa hari terakhir.

Setelah kematian Daksa, komandan Divisi ke-162 menunjuk Letnan Kolonel Meir Biderman sebagai komandan Brigade ke 401.

Letnan Kolonel Daniel Elah untuk sementara memimpin Batalyon ke-52 setelah Komandannya terluka parah dalam pertempuran di dekat Tel al-Sultan, Rafah.

Menurut pakar militer dan keamanan Osama Khaled, kematian Kolonel Daksa merupakan salah satu korban terburuk Israel sejak operasi Badai al-Aqsa yang dipimpin Hamas.

Daksa, komandan Brigade Lapis Baja Elite 401 di bawah Divisi ke-162 di Komando Selatan, merupakan target yang sangat penting.

Brigade yang dijuluki "Steel Heels" tersebut penting bagi pasukan lapis baja dan operasi tempur Israel.

Salah satu dari tiga brigade lapis baja teratas Israel, "Steel Heels" kuat dan lincah serta sering digunakan dalam situasi pertempuran yang krusial.

Khaled mengatakan bahwa Daksa memelopori serangan di Rumah Sakit Shifa, Zaitoun, Beit Hanoun, Jabalia, dan Rafah. Dia membandingkan Daksa dengan prajurit Mongol yang mematikan; Hulagu, dan mengatakan kontribusinya sangat penting bagi operasi militer Israel.

Analis militer tersebut juga mengamati bahwa Brigade al-Qassam Hamas di Gaza utara meraih kemenangan operasional dengan membunuh Daksa dalam pertempuran jarak dekat.

Khaled mengatakan bahwa kejadian ini menunjukkan kapasitas Hamas untuk mengelola medan perang dan menargetkan orang-orang militer penting, yang menunjukkan adanya perubahan dalam pertempuran.

Dia mengatakan bahwa peristiwa tersebut, yang melibatkan banyak pejabat senior, mungkin merupakan bagian dari pertemuan kepemimpinan yang lebih besar, yang menunjukkan bahwa operasi ini mungkin belum sepenuhnya dilaksanakan.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More