UNIFIL Sumpah 10.000 Pasukan PBB Tetap di Lebanon Meski Ditekan Israel
Jum'at, 18 Oktober 2024 - 19:01 WIB
BEIRUT - Seorang juru bicara misi pasukan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL, mengatakan misi yang beranggotakan 10.000 orang itu akan tetap berada di Lebanon meskipun ada beberapa serangan langsung oleh pasukan Israel dalam beberapa hari terakhir.
Dia menyebut serangan Israel itu disengaja. Serangan itu melukai beberapa prajurit UNIFIL, termasuk 2 orang dari TNI, Indonesia.
“Kami harus tetap tinggal, mereka meminta kami untuk pindah,” ungkap juru bicara UNIFIL Andrea Tenenti melalui tautan video dari Beirut.
“Kehancuran dan penghancuran banyak desa di sepanjang Garis Biru, dan bahkan di luarnya, sangat mengejutkan,” tegas dia, mengacu pada garis yang dipetakan PBB yang memisahkan Lebanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Ketika ditanya tentang jatuhnya pesawat nirawak di dekat kapal perang UNIFIL di lepas pantai Lebanon pada hari Kamis, dia berkata, “Pesawat nirawak itu datang dari selatan tetapi berputar-putar di sekitar kapal dan semakin, sangat dekat, beberapa meter dari kapal.”
Sementara itu, beberapa orang telah tewas dan terluka oleh serangan udara Israel di seluruh Lebanon, menurut kantor berita Palestina Wafa pada Jumat (18/10/2024).
Serangan tersebut menyebabkan kerusakan parah pada bangunan dan infrastruktur, menurut badan tersebut, yang melaporkan serangan mematikan di kota Ansar di selatan negara tersebut.
Badan tersebut juga melaporkan serangan udara dan artileri di berbagai kota termasuk Hanine, al-Duwayr, Sajd, Khiam, Ramiyah, Barashit, Dabbal, Aita al-Shaab, al-Dhayra, Maroun al-Ras, Bint Jbeil, Majdal Selem, Hadatha, Yater, al-Bustan, Yaroun, Marouhin, Tarbikhah, Kfar Rumman, Dibel dan Jabal al-Rafii.
Dia menyebut serangan Israel itu disengaja. Serangan itu melukai beberapa prajurit UNIFIL, termasuk 2 orang dari TNI, Indonesia.
“Kami harus tetap tinggal, mereka meminta kami untuk pindah,” ungkap juru bicara UNIFIL Andrea Tenenti melalui tautan video dari Beirut.
“Kehancuran dan penghancuran banyak desa di sepanjang Garis Biru, dan bahkan di luarnya, sangat mengejutkan,” tegas dia, mengacu pada garis yang dipetakan PBB yang memisahkan Lebanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Ketika ditanya tentang jatuhnya pesawat nirawak di dekat kapal perang UNIFIL di lepas pantai Lebanon pada hari Kamis, dia berkata, “Pesawat nirawak itu datang dari selatan tetapi berputar-putar di sekitar kapal dan semakin, sangat dekat, beberapa meter dari kapal.”
Sementara itu, beberapa orang telah tewas dan terluka oleh serangan udara Israel di seluruh Lebanon, menurut kantor berita Palestina Wafa pada Jumat (18/10/2024).
Serangan tersebut menyebabkan kerusakan parah pada bangunan dan infrastruktur, menurut badan tersebut, yang melaporkan serangan mematikan di kota Ansar di selatan negara tersebut.
Badan tersebut juga melaporkan serangan udara dan artileri di berbagai kota termasuk Hanine, al-Duwayr, Sajd, Khiam, Ramiyah, Barashit, Dabbal, Aita al-Shaab, al-Dhayra, Maroun al-Ras, Bint Jbeil, Majdal Selem, Hadatha, Yater, al-Bustan, Yaroun, Marouhin, Tarbikhah, Kfar Rumman, Dibel dan Jabal al-Rafii.
(sya)
tulis komentar anda