3 Fakta Bahrain Sudah Jadi Sekutu AS Selama 53 Tahun

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 14:30 WIB
Presiden AS Joe Biden bertemu Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa. Foto/us embassy
MANAMAH - Bahrain kini dikenal sebagai negara mayoritas muslim yang tidak pernah memberikan kecaman terhadap segala hal kontroversial yang dilakukan Israel dalam konflik di Timur Tengah.

Banyak pihak beranggapan jika keterlibatan Bahrain yang minim terhadap konflik di Timur Tengah ini disebabkan karena mereka merupakan salah satu negara sekutu Amerika Serikat (AS).

Tidak hanya merupakan salah satu negara pro-Barat, Bahrain juga memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.



Hubungan antara Bahrain dengan AS ini rupanya telah terjalin sejak puluhan tahun yang lalu. Bahkan ketika Liga Arab melakukan boikot untuk Israel, Manamah jadi pihak yang menentang.

3 Fakta Bahrain adalah Sekutu AS

1. Hubungan Bahrain dengan AS Dimulai Sejak 1971



Tepat setelah Bahrain menjadi negara berdaulat pada tahun 1971, Amerika Serikat langsung menjalin hubungan diplomatik dengan negara tersebut dan membuka Kedutaan Besar AS di Manama.

Namun, pada saat itu kantor kedubes AS di Bahrain masih kosong dan baru dikirimkan duta besar tetap pada tahun 1974. Sedangkan Kedutaan Besar Bahrain di Washington, DC baru dibuka pada tahun 1977.

Tidak hanya membangun kantor kedubes, AS juga menciptakan Rumah Sakit Misi dan sekolah pada tahun 1903 yang sampai saat ini masih beroperasi menurut situs Departemen Luar Negeri AS.

2. Bahrain Ditunjuk AS sebagai Sekutu Utama Non-NATO



Pada tahun 2002, Amerika Serikat menunjuk Bahrain sebagai Sekutu Utama Non-NATO. Dari situlah Manamah memainkan peran kunci dalam arsitektur keamanan kawasan dan merupakan mitra penting AS dalam inisiatif pertahanan.

Hal itu membuat Bahrain secara resmi menghentikan boikot untuk Israel pada 2005. Disusul dengan pernyataan Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa, mengecam boikot Liga Arab terhadap Israel di tahun 2017.

Dua keputusan kontroversial Bahrain di Timur Tengah itu membuat negara tersebut dianggap telah mengkhianati Liga Arab dan dijuluki sebagai noda hitam untuk serikat muslim.

3. AS Punya Peran Besar dalam Pertahanan Bahrain



Bahrain menjadi tuan rumah Armada Kelima Angkatan Laut AS dan Komando Pusat Angkatan Laut AS, dan berpartisipasi dalam koalisi militer yang dipimpin AS, termasuk Koalisi Global untuk Mengalahkan ISIS.

Bahrain adalah negara pertama di kawasan Teluk yang mengumumkan secara terbuka bahwa mereka telah bergabung dengan Konstruksi Keamanan Maritim Internasional yang dipimpin AS untuk mempromosikan kebebasan navigasi di kawasan tersebut.

Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) AS-Bahrain mulai berlaku pada tahun 2006.

Ekspor utama AS ke Bahrain meliputi pesawat terbang, mesin, dan kendaraan bermotor. Bantuan AS memungkinkan Pemerintah Bahrain terus memperoleh peralatan dan pelatihan yang dibutuhkannya untuk menyediakan pertahanannya sendiri dan untuk beroperasi bersama pasukan udara dan laut AS.

Tak heran jika Bahrain menjadi pihak yang ikut campur ketika AS dan Inggris melakukan upaya penyerangan terhadap kelompok Houthi yang menyerang kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah sejak awal tahun 2024.

(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More