Taiwan Tegaskan Supremasi Armada Jet Tempur F-16 di Asia
Jum'at, 28 Agustus 2020 - 23:01 WIB
Tsai menyatakan pusat perawatan itu menandai tonggak sejarah untuk upaya membangun industri pertahanan Taiwan.
“Waktu yang diperlukan untuk perawatan jet akan semakin singkat dan kemampuannya akan meningkat pesat, memastikan kekuatan tempur Angkatan Udara di garis depan,” kata dia.
Tsai mengeluhkan meningkatnya latihan militer China dan memperingatkan risiko terjadi konflik secara tak sengaja. Pusat perawatan itu dikembangkan Aerospace Industrial Development Corp (AIDC) milik Taiwan dan Lockheed Martin Corp asal AS.
Ini menjadi contoh kerja sama militer terbaru antara Washington dan Taipei yang jelas semakin membuat marah China.
AS tahun lalu menyetujui penjualan F-16 pada Taiwan senilai USD8 miliar. Kesepakatan itu akan menjadikan armada F-16 Taiwan menjadi lebih dari 200 jet, terbesar di Asia.
Presiden AIDC Ma Wan-june menyatakan pusat itu akan merawat jet angkatan udara Taiwan dan perusahaan berencana memperluasnya untuk perawatan bagi F-16 di kawasan. Dia menolak menjelaskan lebih lanjut. (Baca Juga: Kesehatan Memburuk, PM Jepang Akan Mengundurkan Diri)
AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan tapi menjadi pemasok senjata dan pendukung internasional utama Taipei. (Baca Infografis: Deretan Senjata KRI Fatahillah 361 yang Mampu Melawan SU-27/Su-30)
China bulan lalu berencana menerapkan sanksi pada Lockheed martin karena terlibat penjualan senjata untuk Taiwan. (Lihat Video: Presiden Joko Widodo meluncurkan program Bantuan Sosial Upah Bagi Pekerja)
“Waktu yang diperlukan untuk perawatan jet akan semakin singkat dan kemampuannya akan meningkat pesat, memastikan kekuatan tempur Angkatan Udara di garis depan,” kata dia.
Tsai mengeluhkan meningkatnya latihan militer China dan memperingatkan risiko terjadi konflik secara tak sengaja. Pusat perawatan itu dikembangkan Aerospace Industrial Development Corp (AIDC) milik Taiwan dan Lockheed Martin Corp asal AS.
Ini menjadi contoh kerja sama militer terbaru antara Washington dan Taipei yang jelas semakin membuat marah China.
AS tahun lalu menyetujui penjualan F-16 pada Taiwan senilai USD8 miliar. Kesepakatan itu akan menjadikan armada F-16 Taiwan menjadi lebih dari 200 jet, terbesar di Asia.
Presiden AIDC Ma Wan-june menyatakan pusat itu akan merawat jet angkatan udara Taiwan dan perusahaan berencana memperluasnya untuk perawatan bagi F-16 di kawasan. Dia menolak menjelaskan lebih lanjut. (Baca Juga: Kesehatan Memburuk, PM Jepang Akan Mengundurkan Diri)
AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan tapi menjadi pemasok senjata dan pendukung internasional utama Taipei. (Baca Infografis: Deretan Senjata KRI Fatahillah 361 yang Mampu Melawan SU-27/Su-30)
China bulan lalu berencana menerapkan sanksi pada Lockheed martin karena terlibat penjualan senjata untuk Taiwan. (Lihat Video: Presiden Joko Widodo meluncurkan program Bantuan Sosial Upah Bagi Pekerja)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda