Adu Kekuatan Senjata Nuklir Rusia vs Amerika Serikat, Siapa Unggul?
Jum'at, 11 Oktober 2024 - 17:30 WIB
MOSKOW - Perbandingan kekuatan senjata nuklir Rusia vs Amerika Serikat (AS) menarik diketahui. Saat ini, keduanya menjadi negara dengan kepemilikan hulu ledak nuklir terbanyak di dunia.
Rusia dan Amerika Serikat merupakan dua negara terkuat secara militer di dunia. Hal ini dibuktikan dengan peringkat Global Fire Power (GFP) 2024 yang menempatkan mereka masing-masing di posisi pertama dan kedua.
Selama ini, baik Rusia maupun AS terus berlomba-lomba meningkatkan kekuatan militernya. Tak sekadar mengasah tentara yang kompeten, mereka diketahui mengembangkan senjata militer yang nantinya bisa diintegrasikan dengan hulu ledak nuklir.
Senjata Nuklir Rusia vs Amerika Serikat
Arms Control Association dalam laporan ‘Perkiraan Persediaan Hulu Ledak Nuklir Global 2024’ menempatkan Rusia sebagai salah satu negara pemilik hulu ledak nuklir terbanyak di dunia. Angkanya sendiri mencapai 5.580 hulu ledak.
Banyaknya jumlah hulu ledak nuklir Rusia tak bisa dilepaskan dari peninggalan era Uni Soviet. Kendati begitu, saat ini Moskow baru mengerahkan sekitar 1.549 hulu ledak strategisnya.
Pada penggunaannya, Rusia mengintegrasikan hulu ledak nuklir itu kepada sejumlah jenis senjata. Sebagian besar di antaranya berupa rudal balistik yang dapat diluncurkan dari kapal selam, pesawat pengebom, dan lainnya. Berikut beberapa contohnya:
-RS 28 Sarmat
Dikenal juga sebagai Satan-2, RS-28 Sarmat adalah jenis rudal balistik antarbenua. Diklaim mampu menjangkau hingga 18.000 km, rudal ini bisa membawa muatan sampai 10 ton dengan berbagai pilihan hulu ledak, termasuk nuklir.
Menurut media Rusia, Satan-2 dilaporkan dapat memuat hingga 10 hulu ledak besar, 16 hulu ledak kecil hingga kendaraan peluncur pendorong hipersonik. Namun, rudal ini masih dalam tahap pengembangan oleh Moskow.
-RS 24 Yars
ICBM ini juga bisa membawa hulu ledak nuklir. Missile Threat melaporkan daya ledaknya mencapai antara 150-200 kiloton TNT.
RS 24 Yars memiliki panjang 22,5 meter dan diameter 2 meter. Bersama bobot peluncuran 49.000 kg, rudal ini diklaim punya jangkauan maksimum 10.500 km.
-Topol M
Topol-M adalah ICBM berbahan bakar padat dengan jangkauan 11.000 km.
Keberadaannya bisa membawa satu hulu ledak nuklir dengan daya ledak hingga 800 kiloton.
-Kh 47M2 Kinzhal
Kh-47M2 Kinzhal rudal balistik yang diluncurkan dari udara dan berkemampuan nuklir. Berdasarkan jenisnya, rudal ini bisa menjangkau hingga 2.000 km dan membawa muatan nuklir atau konvensional seberat 480 kg.
-Avangard
Berikutnya ada Avangard. Senjata ini adalah kendaraan luncur hipersonik berkemampuan nuklir yang dikembangkan oleh Rusia.
Penggunaan Avangard yang bermanuver ini dirancang untuk melesat melewati pertahanan rudal musuh. Perkiraan menyebut bahwa rudal ini punya daya ledak antara 800 kiloton dan dua megaton dalam varian nuklirnya.
Beralih ke sisi Amerika Serikat, Arms Control Association memperkirakan bahwa mereka punya 5.748 hulu ledak nuklir. Angka tersebut membuatnya sedikit mengungguli Rusia dalam hal jumlah.
Menurut deklarasi New START Maret 2023, AS telah mengintegrasikan sekitar 1.419 hulu ledak nuklir strategis pada 662 sistem persenjataannya.
Di antaranya termasuk rudal balistik antarbenua, rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam hingga pembom berat.
Selain itu, Negeri Paman Sam juga diperkirakan memiliki 100 bom gravitasi nuklir B-61 yang ditempatkan di enam pangkalan NATO. Berikut contoh senjata berkemampuan nuklir yang dimiliki AS:
-LGM 30G Minuteman III
Minuteman III merupakan rudal balistik tiga tahap berbahan bakar padat dengan jangkauan antarbenua. Rudal ini menjadi satu-satunya komponen berbasis darat dari triad nuklir AS.
Missile Threat memperkirakan Minuteman III mampu menjangkau hingga 13.000 km. Bersama kemampuan membawa muatan tiga wahana re entry, rudal ini kemungkinan besar dilengkapi Mark 21 RV tunggal dengan daya ledak 300 hingga 475 kT.
-LGM 35 Sentinel
Rudal ini juga masuk kategori antarbenua (ICBM). Bedanya, Sentinel masih dikembangkan dan diperkirakan mulai digunakan pada 2030 mendatang.
Pada Maret 2019, hulu ledak termonuklir W87 Mod 1 (W87-1) dipilih untuk Sentinel. Nantinya, ia bakal menggantikan hulu ledak W78 yang digunakan pada Minuteman III.
-B-52H Stratofortress
B-52 adalah pesawat pengebom jarak jauh yang dapat melakukan berbagai misi. Pesawat ini sudah dirancang agar bisa membawa senjata nuklir berpemandu presisi dengan navigasi presisi.
Itulah ulasan mengenai perbandingan kekuatan senjata nuklir Rusia vs Amerika Serikat.
Rusia dan Amerika Serikat merupakan dua negara terkuat secara militer di dunia. Hal ini dibuktikan dengan peringkat Global Fire Power (GFP) 2024 yang menempatkan mereka masing-masing di posisi pertama dan kedua.
Selama ini, baik Rusia maupun AS terus berlomba-lomba meningkatkan kekuatan militernya. Tak sekadar mengasah tentara yang kompeten, mereka diketahui mengembangkan senjata militer yang nantinya bisa diintegrasikan dengan hulu ledak nuklir.
Senjata Nuklir Rusia vs Amerika Serikat
1. Rusia
Arms Control Association dalam laporan ‘Perkiraan Persediaan Hulu Ledak Nuklir Global 2024’ menempatkan Rusia sebagai salah satu negara pemilik hulu ledak nuklir terbanyak di dunia. Angkanya sendiri mencapai 5.580 hulu ledak.
Banyaknya jumlah hulu ledak nuklir Rusia tak bisa dilepaskan dari peninggalan era Uni Soviet. Kendati begitu, saat ini Moskow baru mengerahkan sekitar 1.549 hulu ledak strategisnya.
Pada penggunaannya, Rusia mengintegrasikan hulu ledak nuklir itu kepada sejumlah jenis senjata. Sebagian besar di antaranya berupa rudal balistik yang dapat diluncurkan dari kapal selam, pesawat pengebom, dan lainnya. Berikut beberapa contohnya:
-RS 28 Sarmat
Dikenal juga sebagai Satan-2, RS-28 Sarmat adalah jenis rudal balistik antarbenua. Diklaim mampu menjangkau hingga 18.000 km, rudal ini bisa membawa muatan sampai 10 ton dengan berbagai pilihan hulu ledak, termasuk nuklir.
Menurut media Rusia, Satan-2 dilaporkan dapat memuat hingga 10 hulu ledak besar, 16 hulu ledak kecil hingga kendaraan peluncur pendorong hipersonik. Namun, rudal ini masih dalam tahap pengembangan oleh Moskow.
-RS 24 Yars
ICBM ini juga bisa membawa hulu ledak nuklir. Missile Threat melaporkan daya ledaknya mencapai antara 150-200 kiloton TNT.
RS 24 Yars memiliki panjang 22,5 meter dan diameter 2 meter. Bersama bobot peluncuran 49.000 kg, rudal ini diklaim punya jangkauan maksimum 10.500 km.
-Topol M
Topol-M adalah ICBM berbahan bakar padat dengan jangkauan 11.000 km.
Keberadaannya bisa membawa satu hulu ledak nuklir dengan daya ledak hingga 800 kiloton.
-Kh 47M2 Kinzhal
Kh-47M2 Kinzhal rudal balistik yang diluncurkan dari udara dan berkemampuan nuklir. Berdasarkan jenisnya, rudal ini bisa menjangkau hingga 2.000 km dan membawa muatan nuklir atau konvensional seberat 480 kg.
-Avangard
Berikutnya ada Avangard. Senjata ini adalah kendaraan luncur hipersonik berkemampuan nuklir yang dikembangkan oleh Rusia.
Penggunaan Avangard yang bermanuver ini dirancang untuk melesat melewati pertahanan rudal musuh. Perkiraan menyebut bahwa rudal ini punya daya ledak antara 800 kiloton dan dua megaton dalam varian nuklirnya.
2. Amerika Serikat
Beralih ke sisi Amerika Serikat, Arms Control Association memperkirakan bahwa mereka punya 5.748 hulu ledak nuklir. Angka tersebut membuatnya sedikit mengungguli Rusia dalam hal jumlah.
Menurut deklarasi New START Maret 2023, AS telah mengintegrasikan sekitar 1.419 hulu ledak nuklir strategis pada 662 sistem persenjataannya.
Di antaranya termasuk rudal balistik antarbenua, rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam hingga pembom berat.
Selain itu, Negeri Paman Sam juga diperkirakan memiliki 100 bom gravitasi nuklir B-61 yang ditempatkan di enam pangkalan NATO. Berikut contoh senjata berkemampuan nuklir yang dimiliki AS:
-LGM 30G Minuteman III
Minuteman III merupakan rudal balistik tiga tahap berbahan bakar padat dengan jangkauan antarbenua. Rudal ini menjadi satu-satunya komponen berbasis darat dari triad nuklir AS.
Missile Threat memperkirakan Minuteman III mampu menjangkau hingga 13.000 km. Bersama kemampuan membawa muatan tiga wahana re entry, rudal ini kemungkinan besar dilengkapi Mark 21 RV tunggal dengan daya ledak 300 hingga 475 kT.
-LGM 35 Sentinel
Rudal ini juga masuk kategori antarbenua (ICBM). Bedanya, Sentinel masih dikembangkan dan diperkirakan mulai digunakan pada 2030 mendatang.
Pada Maret 2019, hulu ledak termonuklir W87 Mod 1 (W87-1) dipilih untuk Sentinel. Nantinya, ia bakal menggantikan hulu ledak W78 yang digunakan pada Minuteman III.
-B-52H Stratofortress
B-52 adalah pesawat pengebom jarak jauh yang dapat melakukan berbagai misi. Pesawat ini sudah dirancang agar bisa membawa senjata nuklir berpemandu presisi dengan navigasi presisi.
Itulah ulasan mengenai perbandingan kekuatan senjata nuklir Rusia vs Amerika Serikat.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda