Menteri Zionis Serukan Ekspansi Israel dengan Caplok Suriah hingga Arab Saudi
Jum'at, 11 Oktober 2024 - 10:53 WIB
TEL AVIV - Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich telah menyerukan negaranya melakukan ekspansi yang mencakup seluruh wilayah Palestina dan negara Arab lainnya, termasuk Suriah dan Arab Saudi.
Seruan itu disampaikan Smotrich dalam sebuah wawancara untuk film dokumenter Arte "Israel: Extremists in Power", di mana dia berharap Israel perluas perbatasannya jauh ke tanah Arab—yang menurutnya berdasarkan kitab suci Yahudi.
"Telah tertulis bahwa masa depan Yerusalem akan meluas hingga ke Damaskus," katanya, yang dilansir The New Arab, Jumat (11/10/2024).
Negara Yahudi ini, katanya, harus meluas hingga ke Yordania, Lebanon, Mesir, Suriah, Irak, dan Arab Saudi, yang menyoroti visi lama banyak ultra-nasionalis dan religius Israel untuk perluasan wilayah yang signifikan di seluruh Timur Tengah.
Sekadar diketahui, aneksasi dan perolehan wilayah melalui penaklukan militer dilarang menurut hukum internasional, sebagaimana yang diuraikan dalam Piagam PBB.
Film dokumenter itu mengkaji pandangan dan kebijakan potensial anggota pemerintahan paling sayap kanan dalam sejarah Israel, dengan fokus pada Smotrich dan sesama menteri sayap kanan Itamar Ben-Gvir, dengan latar belakang perang di Gaza.
Film dokumenter tersebut juga menyoroti bagaimana Smotrich dan Ben-Gvir telah memperoleh pengaruh politik yang cukup besar, yang semakin memperdalam perpecahan dalam masyarakat Israel dan memperburuk keadaan rakyat Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengandalkan dukungan dari tokoh-tokoh sayap kanan, khususnya setelah pengunduran diri mantan Menteri Pertahanan Benny Gantz dari kabinet perang darurat.
Gantz mengundurkan diri di tengah ketidaksepakatan mengenai strategi dalam perang Gaza dan cara menangani masalah sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.
Serangan Israel selama setahun di wilayah Palestina yang hancur telah menyebabkan tewasnya sedikitnya 42.010 orang di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Israel juga telah mengintensifkan serangan udara di Lebanon sejak 23 September, yang menyebabkan lebih dari satu juta orang mengungsi dan menewaskan lebih dari 2.000 orang.
Seruan itu disampaikan Smotrich dalam sebuah wawancara untuk film dokumenter Arte "Israel: Extremists in Power", di mana dia berharap Israel perluas perbatasannya jauh ke tanah Arab—yang menurutnya berdasarkan kitab suci Yahudi.
"Telah tertulis bahwa masa depan Yerusalem akan meluas hingga ke Damaskus," katanya, yang dilansir The New Arab, Jumat (11/10/2024).
Negara Yahudi ini, katanya, harus meluas hingga ke Yordania, Lebanon, Mesir, Suriah, Irak, dan Arab Saudi, yang menyoroti visi lama banyak ultra-nasionalis dan religius Israel untuk perluasan wilayah yang signifikan di seluruh Timur Tengah.
Sekadar diketahui, aneksasi dan perolehan wilayah melalui penaklukan militer dilarang menurut hukum internasional, sebagaimana yang diuraikan dalam Piagam PBB.
Film dokumenter itu mengkaji pandangan dan kebijakan potensial anggota pemerintahan paling sayap kanan dalam sejarah Israel, dengan fokus pada Smotrich dan sesama menteri sayap kanan Itamar Ben-Gvir, dengan latar belakang perang di Gaza.
Film dokumenter tersebut juga menyoroti bagaimana Smotrich dan Ben-Gvir telah memperoleh pengaruh politik yang cukup besar, yang semakin memperdalam perpecahan dalam masyarakat Israel dan memperburuk keadaan rakyat Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengandalkan dukungan dari tokoh-tokoh sayap kanan, khususnya setelah pengunduran diri mantan Menteri Pertahanan Benny Gantz dari kabinet perang darurat.
Gantz mengundurkan diri di tengah ketidaksepakatan mengenai strategi dalam perang Gaza dan cara menangani masalah sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.
Serangan Israel selama setahun di wilayah Palestina yang hancur telah menyebabkan tewasnya sedikitnya 42.010 orang di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Israel juga telah mengintensifkan serangan udara di Lebanon sejak 23 September, yang menyebabkan lebih dari satu juta orang mengungsi dan menewaskan lebih dari 2.000 orang.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda