5 Negara Mayoritas Muslim yang Bakal Terseret jika Perang Dunia III Terjadi, Semuanya Terletak di Timur Tengah
Selasa, 08 Oktober 2024 - 16:45 WIB
BEIRUT - Terdapat sejumlah negara mayoritas muslim yang bakal terseret jika Perang Dunia III terjadi. Negara-negara ini sudah terlihat jelas dalam konflik Timur Tengah yang sedang berkecamuk.
Perang Dunia III memang tengah jadi isu yang banyak diperbincangkan setelah banyaknya konflik antar-negara yang terjadi selama beberapa tahun terakhir.
Banyak pihak memprediksi jika terjadinya perang yang melibatkan banyak negara ini akan terjadi jika konflik di Timur Tengah mencapai puncaknya.
Di mana saat ini konflik tersebut tidak hanya mencakup daratan Palestina saja, namun telah meluas hingga Lebanon.
Berita terbaru menyebutkan jika Israel telah melancarkan invasi darat ke Beirut setelah kelompok Hizbullah melakukan serangan rudal mereka ke Tel Aviv beberapa waktu lalu.
Jika memang nanti Perang Dunia III benar-benar terjadi, maka sudah dapat dipastikan jika beberapa negara di Timur Tengah ini akan ikut terseret dalam perang.
5 Negara Mayoritas Muslim yang Bakal Terseret Perang Dunia III
Suriah sampai saat ini memang menjadi negara yang tidak terlalu menonjol dalam konflik Timur Tengah. Namun Damaskus tercatat beberapa kali menjadi target rudal Israel yang ingin membunuh beberapa petinggi kelompok pejuang Iran.
Sehingga, meskipun Suriah sendiri tidak mungkin mengambil tindakan, berbagai pejuang yang beroperasi di dalam negeri, yang didukung oleh Iran, dapat melakukannya. Mereka bertindak hampir secara independen dari pemerintah Suriah.
Bisa dibilang jika Palestina menjadi pihak yang sangat menderita dalam perang ini. Kerugian materi ditambah dengan kematian warga sipil yang begitu banyak di Gaza membuat Hamas sangat sulit untuk bergerak.
Meski begitu, Hamas tidak akan tinggal diam dengan agresi yang dilakukan Israel. Terlebih setelah Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas di Teheran pada Juli lalu.
Kemungkinan besar Hamas saat ini masih merencanakan strategi matang untuk melancarkan serangan ke Tel Aviv.
Houthi dari Yaman telah menjadi musuh besar bagi Israel dan Barat sejak mereka melakukan pembajakan kapal di Laut Merah. Bahkan Inggris dan AS ikut turun tangan dalam menghentikan tindakan mereka.
Pembajakan kapal itu lantas dibalas oleh Tel Aviv menggunakan serangan udara yang menghancurkan pelabuhan dan pembangkit tenaga listrik.
Kemungkinan besar, Houthi akan kembali melancarkan aksinya di masa depan. Terlebih setelah Israel melakukan serangan ke Yaman dan sekutu mereka Hizbullah di Lebanon.
Lebanon pada dasarnya bukanlah negara yang punya kekuatan militer mumpuni, namun keberanian kelompok Hizbullah jadi penghalang terbesar bagi Negeri Yahudi untuk mendapat kebebasan.
Bahkan, Kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah mengatakan mereka telah menargetkan pasukan Israel di seberang perbatasan di Metula dua kali dengan tembakan artileri dan roket tetapi tidak menyebutkan peluncuran operasi darat Israel ke Lebanon.
Wakil Pemimpin Hizbullah Naim Qassem pada Senin mengatakan "pasukan perlawanan siap untuk pertempuran darat" seraya menambahkan Hizbullah terus menembakkan roket sedalam 150 km (93 mil) ke wilayah Israel.
Sampai saat ini, Iran menjadi wilayah yang paling ditakuti oleh Israel untuk melancarkan serangan. Bisa dibilang jika Teheran adalah otak dari berbagai serangan yang dilakukan Hizbullah dan Houthi.
Diketahui juga jika pejabat senior militer Iran tengah mengembangkan konsep untuk menghancurkan Israel tanpa harus mengalahkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Iran mengakui keunggulan teknologi IDF dan risiko yang dapat ditimbulkan oleh perang terbuka dengan Amerika Serikat, yang ingin dihindari para pemimpin Iran.
Oleh karena itu, para ahli strategi Iran tengah menjajaki cara menggunakan pasukan proksi dan teror untuk mengganggu tatanan politik dan sosial Israel tanpa memicu perang skala penuh antara Iran dan Israel.
Perang Dunia III memang tengah jadi isu yang banyak diperbincangkan setelah banyaknya konflik antar-negara yang terjadi selama beberapa tahun terakhir.
Banyak pihak memprediksi jika terjadinya perang yang melibatkan banyak negara ini akan terjadi jika konflik di Timur Tengah mencapai puncaknya.
Di mana saat ini konflik tersebut tidak hanya mencakup daratan Palestina saja, namun telah meluas hingga Lebanon.
Berita terbaru menyebutkan jika Israel telah melancarkan invasi darat ke Beirut setelah kelompok Hizbullah melakukan serangan rudal mereka ke Tel Aviv beberapa waktu lalu.
Jika memang nanti Perang Dunia III benar-benar terjadi, maka sudah dapat dipastikan jika beberapa negara di Timur Tengah ini akan ikut terseret dalam perang.
5 Negara Mayoritas Muslim yang Bakal Terseret Perang Dunia III
1. Suriah
Suriah sampai saat ini memang menjadi negara yang tidak terlalu menonjol dalam konflik Timur Tengah. Namun Damaskus tercatat beberapa kali menjadi target rudal Israel yang ingin membunuh beberapa petinggi kelompok pejuang Iran.
Sehingga, meskipun Suriah sendiri tidak mungkin mengambil tindakan, berbagai pejuang yang beroperasi di dalam negeri, yang didukung oleh Iran, dapat melakukannya. Mereka bertindak hampir secara independen dari pemerintah Suriah.
2. Palestina
Bisa dibilang jika Palestina menjadi pihak yang sangat menderita dalam perang ini. Kerugian materi ditambah dengan kematian warga sipil yang begitu banyak di Gaza membuat Hamas sangat sulit untuk bergerak.
Meski begitu, Hamas tidak akan tinggal diam dengan agresi yang dilakukan Israel. Terlebih setelah Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas di Teheran pada Juli lalu.
Kemungkinan besar Hamas saat ini masih merencanakan strategi matang untuk melancarkan serangan ke Tel Aviv.
3. Yaman
Houthi dari Yaman telah menjadi musuh besar bagi Israel dan Barat sejak mereka melakukan pembajakan kapal di Laut Merah. Bahkan Inggris dan AS ikut turun tangan dalam menghentikan tindakan mereka.
Pembajakan kapal itu lantas dibalas oleh Tel Aviv menggunakan serangan udara yang menghancurkan pelabuhan dan pembangkit tenaga listrik.
Kemungkinan besar, Houthi akan kembali melancarkan aksinya di masa depan. Terlebih setelah Israel melakukan serangan ke Yaman dan sekutu mereka Hizbullah di Lebanon.
4. Lebanon
Lebanon pada dasarnya bukanlah negara yang punya kekuatan militer mumpuni, namun keberanian kelompok Hizbullah jadi penghalang terbesar bagi Negeri Yahudi untuk mendapat kebebasan.
Bahkan, Kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah mengatakan mereka telah menargetkan pasukan Israel di seberang perbatasan di Metula dua kali dengan tembakan artileri dan roket tetapi tidak menyebutkan peluncuran operasi darat Israel ke Lebanon.
Wakil Pemimpin Hizbullah Naim Qassem pada Senin mengatakan "pasukan perlawanan siap untuk pertempuran darat" seraya menambahkan Hizbullah terus menembakkan roket sedalam 150 km (93 mil) ke wilayah Israel.
5. Iran
Sampai saat ini, Iran menjadi wilayah yang paling ditakuti oleh Israel untuk melancarkan serangan. Bisa dibilang jika Teheran adalah otak dari berbagai serangan yang dilakukan Hizbullah dan Houthi.
Diketahui juga jika pejabat senior militer Iran tengah mengembangkan konsep untuk menghancurkan Israel tanpa harus mengalahkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Iran mengakui keunggulan teknologi IDF dan risiko yang dapat ditimbulkan oleh perang terbuka dengan Amerika Serikat, yang ingin dihindari para pemimpin Iran.
Oleh karena itu, para ahli strategi Iran tengah menjajaki cara menggunakan pasukan proksi dan teror untuk mengganggu tatanan politik dan sosial Israel tanpa memicu perang skala penuh antara Iran dan Israel.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda