Eks Jenderal AS: Israel Tak Miliki Kemampuan Khusus Jangkau Nuklir Iran

Selasa, 08 Oktober 2024 - 13:10 WIB
Pensiunan jenderal AS, Frank McKenzie, sebut Israel tidak memiliki kemampuan khusus untuk menjangkau situs nuklir Iran. Foto/CBS News
WASHINGTON - Seorang mantan jenderal terkenal Amerika Serikat (AS) mengatakan situs nuklir Iran merupakan target yang sangat sulit. Menurutnya, Israel tidak memiliki kemampuan khusus untuk menjangkau target tersebut.

Brigadir Jenderal (Purn) Frank McKenzie, mantan komandan Komando Pusat (CENTCOM), menyampaikan argumen tersebut dalam acara "Face the Nations" CBS yang dipandu Margaret Brennan.

Iran telah menembakkan lebih dari 180 rudal ke Israel pada Selasa malam lalu, dan rezim Zionis mengancam akan membalas dengan opsi targetnya situs nuklir dan minyak Teheran.



"Target nuklir Iran adalah target yang sangat sulit. Kami memiliki kemampuan khusus yang memungkinkan kami untuk menjangkaunya. Israel tidak memiliki semua kemampuan tersebut," kata McKenzie.



"Mereka tentu dapat melukai target ini jika mereka memilih untuk menyerangnya. Namun sekali lagi, karena ukuran, kompleksitas, dan cakupannya serta bagaimana target tersebut berkembang selama 10 tahun terakhir, target tersebut sangat sulit untuk dihancurkan," paparnya, yang dikutip Politico, Selasa (8/10/2024).

Brennan bertanya tentang risiko konsekuensi yang tidak diinginkan, termasuk kemungkinan memicu Iran untuk benar-benar mempertimbangkan pembuatan bom nuklir.

"Margaret, saya selalu percaya bahwa Iran mencoba untuk melakukan terobosan," jawab McKenzie.

"Dengan mendapatkan bahan fisil untuk membuat bom guna mendapatkan konsesi dari kami," lanjut mantan jenderal tersebut.

"Mereka juga tahu jika mereka melewati batas itu, Anda tidak dapat kembali. Itu adalah Rubikon yang tidak dapat dilintasi lagi.”

McKenzie menjabat sebagai komandan CENTCOM dari 2019 hingga 2022. CENTCOM mencakup tanggung jawab militer AS untuk Timur Tengah dan sebagian Asia, termasuk sejumlah negara yang merupakan bagian dari bekas Uni Soviet.

McKenzie, lebih lanjut, mengatakan sangat dapat dipercaya bahwa para pemimpin Iran, yang didorong oleh keputusasaan saat mereka berusaha untuk tetap berkuasa, dapat menargetkan mantan Presiden Donald Trump saat dia berusaha untuk kembali menduduki kursi kepresidenan AS.

“Mereka memandang pemilihan Presiden Trump sebagai ancaman langsung terhadap pelestarian rezim tersebut,” katanya.

Kendati demikian, mantan jenderal itu percaya posisi Iran saat ini genting.

"Iran adalah negara yang terpojok. Serangan mereka terhadap Israel beberapa malam lalu tidak terlalu berhasil. Sekutu utama mereka di kawasan itu, Hizbullah, telah dipenggal, dan kemampuan ofensifnya sendiri sangat terbatas. Kemampuan Hizbullah sangat terbatas. Jadi Iran berada di posisi yang sulit bagi mereka," paparnya.

“Israel punya banyak pilihan di sini,” kata McKenzie.

"Mereka dapat memilih sesuatu yang akan sangat meningkatkan eskalasi dalam hal serangan terhadap Pemimpin Tertinggi [Ayatollah Ali Khamenei], mungkin, atau terhadap program nuklir, atau terhadap infrastruktur minyak, atau mereka dapat melihat target intelijen militer. Mereka memiliki berbagai macam pilihan yang dapat mereka pilih," imbuh dia.

Meskipun dia mengatakan Israel memiliki hak untuk membalas, Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Rabu pekan lalu bahwa dia tidak akan mendukung Israel yang menargetkan fasilitas nuklir Iran.

McKenzie, menanggapi dengan mengatakan bahwa menurutnya tidaklah bijaksana untuk menghilangkan target potensial dari menu.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Jumat pekan lalu memuji para anggota Hizbullah dan Hamas yang meninggal dalam memerangi Israel.

“Rakyat kita yang melawan di Lebanon dan Palestina, kalian para pejuang pemberani, kalian orang-orang yang setia dan sabar, kemartiran ini dan darah yang tertumpah seharusnya tidak menggoyahkan tekad kalian, tetapi membuat kalian lebih gigih,” katanya.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More