Roket Hizbullah Tembus Iron Dome, 7 Warga Israel Terluka
Senin, 07 Oktober 2024 - 14:26 WIB
TEL AVIV - Setidaknya tujuh orang terluka, termasuk satu orang yang mengalami luka serius, akibat roket yang ditembakkan dari Lebanon selatan menuju kota Haifa dan Tiberias di Israel utara pada Minggu malam (6/10/2024). Serangan roket Hizbullah juga terus berlanjut hingga Senin (7/10/2024).
Otoritas penyiaran resmi Israel KAN mengutip layanan ambulans Magen David Adom yang mengatakan bahwa "jatuhnya beberapa roket di wilayah Carmel dan teluk di tengah Haifa mengakibatkan enam orang mengalami luka sedang hingga ringan."
Ditambahkan pula bahwa korban luka dipindahkan ke Rumah Sakit Rambam di Haifa pusat untuk perawatan.
Layanan ambulans Israel juga mengumumkan bahwa satu orang menderita luka sedang hingga parah akibat pendaratan roket di Tiberias.
Militer Israel mengumumkan pada Minggu malam bahwa mereka telah mendeteksi peluncuran 15 proyektil dari Lebanon selatan menuju wilayah Carmel dan teluk di kota Haifa, yang menandai insiden pertama sejak 8 Oktober tahun lalu.
Anadolu melaporkan, meskipun banyak wilayah di sekitar Haifa telah menyaksikan peluncuran dan intersepsi roket, ini adalah pertama kalinya pusat kota tersebut menjadi sasaran.
Hizbullah juga terus meluncurkan serangannya pada Senin pagi (7/10/2024) ke kota Karmiel di Israel utara. Berbagai media Israel melaporkan, serangan itu memicu sirene di Karmiel dan komunitas lain di seluruh wilayah Galilea Atas.
Ynet News Israel mengatakan 15 proyektil diluncurkan dari Lebanon ke arah Galilea Atas dan sebagian besar berhasil dicegat.
Kelompok Hizbullah Lebanon dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.800 orang, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menyusul serangan oleh kelompok Palestina Hamas Oktober lalu.
Setidaknya 2.036 orang telah tewas, lebih dari 9.500 orang terluka dan 1,2 juta lainnya mengungsi, menurut otoritas Lebanon.
Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.
Otoritas penyiaran resmi Israel KAN mengutip layanan ambulans Magen David Adom yang mengatakan bahwa "jatuhnya beberapa roket di wilayah Carmel dan teluk di tengah Haifa mengakibatkan enam orang mengalami luka sedang hingga ringan."
Ditambahkan pula bahwa korban luka dipindahkan ke Rumah Sakit Rambam di Haifa pusat untuk perawatan.
Layanan ambulans Israel juga mengumumkan bahwa satu orang menderita luka sedang hingga parah akibat pendaratan roket di Tiberias.
Militer Israel mengumumkan pada Minggu malam bahwa mereka telah mendeteksi peluncuran 15 proyektil dari Lebanon selatan menuju wilayah Carmel dan teluk di kota Haifa, yang menandai insiden pertama sejak 8 Oktober tahun lalu.
Anadolu melaporkan, meskipun banyak wilayah di sekitar Haifa telah menyaksikan peluncuran dan intersepsi roket, ini adalah pertama kalinya pusat kota tersebut menjadi sasaran.
Hizbullah juga terus meluncurkan serangannya pada Senin pagi (7/10/2024) ke kota Karmiel di Israel utara. Berbagai media Israel melaporkan, serangan itu memicu sirene di Karmiel dan komunitas lain di seluruh wilayah Galilea Atas.
Ynet News Israel mengatakan 15 proyektil diluncurkan dari Lebanon ke arah Galilea Atas dan sebagian besar berhasil dicegat.
Kelompok Hizbullah Lebanon dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.800 orang, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menyusul serangan oleh kelompok Palestina Hamas Oktober lalu.
Setidaknya 2.036 orang telah tewas, lebih dari 9.500 orang terluka dan 1,2 juta lainnya mengungsi, menurut otoritas Lebanon.
Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda