Sekjen PBB Mengecam Iran setelah Israel Murka
Kamis, 03 Oktober 2024 - 19:16 WIB
NEW YORK - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mengecam serangan rudal Iran terhadap Israel, setelah rezim Zionis mengecamnya karena tidak melakukannya dan secara terbuka menyatakannya sebagai persona non grata.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran meluncurkan rentetan rudal ke Israel pada Selasa (1/10/2024), menyebutnya sebagai respons terhadap pembunuhan Israel baru-baru ini terhadap para pemimpin Hamas dan Hizbullah.
"Seperti yang saya lakukan terkait serangan Iran pada bulan April, dan ini seharusnya sudah jelas kemarin, dalam konteks kecaman yang saya sampaikan, saya sekali lagi mengutuk keras serangan rudal besar-besaran kemarin oleh Iran terhadap Israel," tegas Guterres kepada Dewan Keamanan PBB pada Rabu.
Guterres mengutuk Israel dan Hizbullah atas serangan lintas batas selama berbulan-bulan yang melanggar kedaulatan Lebanon dan menyerukan gencatan senjata segera.
"Sudah saatnya untuk menghentikan siklus eskalasi demi eskalasi yang memuakkan ini," tegas sekretaris jenderal PBB.
Dia menegaskan, "Siklus kekerasan balasan yang mematikan ini harus dihentikan. Waktu hampir habis.”
Komentarnya muncul setelah Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengecam sekjen PBB karena gagal “mengutuk dengan tegas serangan keji Iran” dan mengklaim Guterres belum mengecam Hamas pada 7 Oktober, atau menyatakan kelompok Palestina itu sebagai organisasi teroris.
Katz kemudian menuduh Guterres sebagai “noda dalam sejarah PBB” dan mendukung Hamas, Hizbullah, Houthi Yaman, dan Iran.
“PBB tidak mengakui konsep persona non grata bagi stafnya,” papar juru bicara sekretaris jenderal Stephane Dujarric mengatakan kepada wartawan pada Rabu.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran meluncurkan rentetan rudal ke Israel pada Selasa (1/10/2024), menyebutnya sebagai respons terhadap pembunuhan Israel baru-baru ini terhadap para pemimpin Hamas dan Hizbullah.
"Seperti yang saya lakukan terkait serangan Iran pada bulan April, dan ini seharusnya sudah jelas kemarin, dalam konteks kecaman yang saya sampaikan, saya sekali lagi mengutuk keras serangan rudal besar-besaran kemarin oleh Iran terhadap Israel," tegas Guterres kepada Dewan Keamanan PBB pada Rabu.
Guterres mengutuk Israel dan Hizbullah atas serangan lintas batas selama berbulan-bulan yang melanggar kedaulatan Lebanon dan menyerukan gencatan senjata segera.
"Sudah saatnya untuk menghentikan siklus eskalasi demi eskalasi yang memuakkan ini," tegas sekretaris jenderal PBB.
Dia menegaskan, "Siklus kekerasan balasan yang mematikan ini harus dihentikan. Waktu hampir habis.”
Komentarnya muncul setelah Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengecam sekjen PBB karena gagal “mengutuk dengan tegas serangan keji Iran” dan mengklaim Guterres belum mengecam Hamas pada 7 Oktober, atau menyatakan kelompok Palestina itu sebagai organisasi teroris.
Katz kemudian menuduh Guterres sebagai “noda dalam sejarah PBB” dan mendukung Hamas, Hizbullah, Houthi Yaman, dan Iran.
“PBB tidak mengakui konsep persona non grata bagi stafnya,” papar juru bicara sekretaris jenderal Stephane Dujarric mengatakan kepada wartawan pada Rabu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda