Ratusan Tank Israel Siaga di Perbatasan Lebanon
Senin, 30 September 2024 - 21:13 WIB
BEIRUT - Ratusan tank Israel berkumpul di sepanjang perbatasan Lebanon saat kekhawatiran akan invasi darat ke negara itu meningkat. Pasukan Pertahanan Israel juga mengumumkan telah memobilisasi dua brigade cadangan untuk operasinya di perbatasan Utara.
Tank dan pasukan tersebut difoto setelah Hizbullah mengonfirmasi bahwa pemimpinnya Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara pada hari Jumat di Beirut bersama dengan beberapa komandan senior lainnya, menurut penyiar Inggris SkyNews.
Pada hari Senin, wakil pemimpin Hizbullah Naim Kassem berjanji dalam sebuah pengumuman di TV bahwa kelompok militan tersebut akan terus bertempur, dengan mengatakan bahwa mereka siap menghadapi eskalasi Israel lebih lanjut, termasuk kemungkinan invasi darat.
"Israel tidak dapat memengaruhi kemampuan (militer) kami," kata Kassem, dilansir Time. "Ada wakil komandan dan ada pengganti jika seorang komandan terluka di pos mana pun."
Lebih dari 1.000 orang telah tewas akibat serangan Israel dalam dua minggu terakhir, seperempatnya adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Lebanon. Jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat saat tim penyelamat menyisir puing-puing puluhan bangunan yang telah dihancurkan.
Sebanyak 1 juta orang di Lebanon mungkin telah mengungsi di tengah rentetan serangan itu, kata Perdana Menteri Najib Mikati. Ia menambahkan bahwa skala pengungsian tersebut adalah yang terbesar dalam sejarah Lebanon. Serangan tersebut terkonsentrasi di pinggiran selatan Beirut, tetapi serangan udara menghantam sebuah gedung apartemen di dalam batas kota pada hari Senin, yang merupakan kejadian pertama dalam hampir satu tahun konflik.
Hizbullah telah menanggapi eskalasi tajam Israel dengan meningkatkan tembakan roket ke wilayah Israel, dari puluhan menjadi beberapa ratus setiap hari, kata IDF. Serangan tersebut telah melukai beberapa orang, tetapi sebagian besar roket dan drone dicegat oleh pertahanan udara atau jatuh di lapangan terbuka.
Pemerintahan Biden telah menyerukan gencatan senjata selama 21 hari setelah serangan pager kembar dan walkie-talkie pada tanggal 17 dan 18 September yang menandai dimulainya eskalasi.
Tank dan pasukan tersebut difoto setelah Hizbullah mengonfirmasi bahwa pemimpinnya Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara pada hari Jumat di Beirut bersama dengan beberapa komandan senior lainnya, menurut penyiar Inggris SkyNews.
Pada hari Senin, wakil pemimpin Hizbullah Naim Kassem berjanji dalam sebuah pengumuman di TV bahwa kelompok militan tersebut akan terus bertempur, dengan mengatakan bahwa mereka siap menghadapi eskalasi Israel lebih lanjut, termasuk kemungkinan invasi darat.
"Israel tidak dapat memengaruhi kemampuan (militer) kami," kata Kassem, dilansir Time. "Ada wakil komandan dan ada pengganti jika seorang komandan terluka di pos mana pun."
Lebih dari 1.000 orang telah tewas akibat serangan Israel dalam dua minggu terakhir, seperempatnya adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Lebanon. Jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat saat tim penyelamat menyisir puing-puing puluhan bangunan yang telah dihancurkan.
Sebanyak 1 juta orang di Lebanon mungkin telah mengungsi di tengah rentetan serangan itu, kata Perdana Menteri Najib Mikati. Ia menambahkan bahwa skala pengungsian tersebut adalah yang terbesar dalam sejarah Lebanon. Serangan tersebut terkonsentrasi di pinggiran selatan Beirut, tetapi serangan udara menghantam sebuah gedung apartemen di dalam batas kota pada hari Senin, yang merupakan kejadian pertama dalam hampir satu tahun konflik.
Hizbullah telah menanggapi eskalasi tajam Israel dengan meningkatkan tembakan roket ke wilayah Israel, dari puluhan menjadi beberapa ratus setiap hari, kata IDF. Serangan tersebut telah melukai beberapa orang, tetapi sebagian besar roket dan drone dicegat oleh pertahanan udara atau jatuh di lapangan terbuka.
Pemerintahan Biden telah menyerukan gencatan senjata selama 21 hari setelah serangan pager kembar dan walkie-talkie pada tanggal 17 dan 18 September yang menandai dimulainya eskalasi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda