3 Komandan Pejuang PFLP Tewas Dibom Israel, Siapa Kelompok Nasionalis Arab Itu?

Senin, 30 September 2024 - 16:22 WIB
Bom Israel menewaskan tiga komanda pejuang PFLP. Foto/X/@nanana365media
BEIRUT - Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), sebuah kelompok Marxis-Leninis dan nasionalis Arab yang didirikan pada tahun 1967, mengatakan tiga pemimpinnya tewas.

Mereka diidentifikasi sebagai Muhammad Abdel Aal, anggota biro politik PFLP dan kepala departemen keamanan militernya; Imad Odeh, anggota departemen militer PFLP dan komandan militer di Lebanon; Abdul Rahman Abdel Aal, yang digambarkan sebagai "pahlawan syahid kawan".

Rekaman televisi menunjukkan lantai gedung yang sebagian rata dengan tanah yang menjadi sasaran serangan, di dekat jalan yang menghubungkan ibu kota dengan bandaranya. Setidaknya tiga orang tewas dan 16 lainnya terluka menurut seorang pejabat Pertahanan Sipil Lebanon , yang berbicara dengan syarat anonim.



Tentara Pertahanan Israel (IDF) belum mengomentari kedua serangan itu. Dikatakan bahwa pesawat tempurnya menyerang puluhan target Hizbullah di wilayah Lembah Beqaa, Lebanon, semalam, termasuk peluncur roket dan depot senjata. Dikatakan juga bahwa mereka menyerang lokasi di Lebanon selatan yang digunakan oleh Hizbullah untuk operasi teror terhadap Israel.



Siapakah PFLP?

Melansir Al Jazeera, Front Populer untuk Pembebasan Palestina didirikan oleh George Habash pada tahun 1967 sebagai organisasi payung bagi kelompok Marxis-Leninis dan nasionalis Arab setelah Israel menduduki Tepi Barat dan merebut Yerusalem Timur.

Sayap militernya, yang dikenal sebagai Brigade Abu Ali Mustafa, aktif di Gaza dan bekerja sama dengan Hamas.

PFLP menyerukan pembentukan negara Palestina yang demokratis di seluruh wilayah Palestina melalui perjuangan bersenjata. Uni Eropa dan AS telah menetapkan sayap politik dan militernya sebagai "organisasi teroris".
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More