3 Sekutu Terkuat Lebanon, Semuanya Anti-Barat
Kamis, 26 September 2024 - 14:17 WIB
JAKARTA - Sedikitnya ada tiga sekutu terkuat Lebanon yang kekuatannya tidak dapat dipandang remeh. Bahkan ketiga negara ini dikenal anti-Barat dan memusuhi Amerika Serikat (AS).
Lebanon telah menjadi pemberitaan media internasional setelah dibombardir Israel, imbas dari konflik lintas batas antara Hizbullah dan Lebanon.
Hizbullah menegaskan serangan ke Israel, yang dimulai sejak 8 Oktober 2023, sebagai solidaritas untuk warga Palestina di Gaza. Kelompok milisi pro-Iran ini mengatakan serangannya akan berhenti jika Zionis Israel berhenti menginvasi Gaza.
Ketika Israel membombardir Lebanon, sekutu-sekutu Beirut menyampaikan dukungan.
3 Sekutu Terkuat Lebanon
Hubungan antara Suriah dan Lebanon telah dimulai sejak tahun 1976. Dilansir dari Merip, Damaskus selalu menganggap Lebanon sebagai “halaman belakang” yang terikat dengan tetangga timurnya.
Setelah perang Arab-Israel tahun 1973, Lebanon memasuki orbit strategi Front Timur yang diperbarui dan diperluas yang diusulkan oleh Damaskus setelah berakhirnya Perjanjian Pelepasan Mesir-Israel pertama (Sinai I) pada 18 Januari 1974.
Front tersebut bertujuan untuk melindungi Suriah dari manuver pengepungan Israel melalui Lembah Bekaa di Lebanon. Terdapat banyak momen ketika konflik di Timur Tengah melanda, dua negara ini selalu bekerja sama.
Bahkan Suriah bisa dianggap sebagai tembok utama ketika dua negara tersebut menghadapi Israel. Secara kekuatan militer, Damaskus bukanlah yang terdepan mengingat kekuatan militernya hanya berada di posisi 60 dari 145 negara, menurut pemeringkatan dari Global Fire Power.
Meski begitu kekuatan militer Suriah akan cukup diperhitungkan dengan adanya 170.000 tentara, 57 jet tempur, sejumlah drone, sekitar 2.720 tank, dan belasan ribu artileri. Terlebih, Suriah dikenal sebagai gudang Iran untuk menimbun senjata di Timur Tengah.
Iran memiliki hubungan yang sudah lama dengan Lebanon, khususnya melalui komunitas Syiah-nya. Banyak ulama Lebanon memiliki hubungan dengan Iran, baik yang berasal dari sana, menerima pelatihan di bawah orang Iran, atau pun mempertahankan hubungan yang kuat dengan Iran.
Para kritikus menunjuk tahun 1982 sebagai tonggak penting dalam hubungan Iran-Lebanon ketika Teheran memfasilitasi pembentukan Hizbullah.
Dukungan operasional dan finansial Iran memainkan peran penting dalam membentuk Hizbullah menjadi milisi yang kuat, yang berfungsi sebagai pencegah yang signifikan terhadap Israel.
Keberhasilan simbolis dan strategis Hizbullah melawan Israel meningkatkan pengaruh Iran dalam politik Levant dan meningkatkan daya tariknya di seluruh dunia Arab.
Bisa dibilang jika Iran merupakan salah satu negara di Timur Tengah yang memiliki kekuatan militer sangat mumpuni dengan berada di posisi 14 dari 145 negara, menurut pemeringkatan Global Fire Power.
Teheran diketahui memiliki sekitar 610.000 prajurit, sekitar 186 pesawat tempur, puluhan drone, 1.996 tank, dan puluhan ribu kendaraan lapis baja. Ditambah lagi, Iran memiliki 19 kapal selam yang membuat mereka tangguh di lautan.
Dilansir dari Global Times pada 24 September 2024, China dengan tegas mendukung Lebanon dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya. Itu disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi kepada Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib di New York.
Wang Yi, yang juga anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China, mengatakan kepada Habib bahwa dengan persahabatan tradisional yang telah berlangsung lama, China telah mengikuti dengan saksama perkembangan terkini di kawasan tersebut, khususnya ledakan perangkat komunikasi baru-baru ini di Lebanon.
China, kata Wang Yi, dengan tegas menentang serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil Lebanon.
Sebelum konflik di Timur Tengah antara Israel dengan beberapa Poros Perlawanan pro-Iran pecah, China diketahui telah beberapa kali memberikan bantuan finansial ke Lebanon. Hal ini dilakukan oleh Beijing untuk memperluas pengaruh regional mereka.
Dalam situs Global Fire Power, kekuatan militer China merupakan ke-3 di dunia setelah AS dan Rusia.
Beijing memiliki lebih dari 2 juta personel militer aktif, 1.207 pesawat tempur, ratusan drone dan helikopter, 5.000 tank, dan ratusan ribu kendaraan lapis baja.
China saat ini juga dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki perkembangan pesat dalam hal teknologi dan militer—berupaya untuk menyaingi Amerika Serikat.
Lebanon telah menjadi pemberitaan media internasional setelah dibombardir Israel, imbas dari konflik lintas batas antara Hizbullah dan Lebanon.
Hizbullah menegaskan serangan ke Israel, yang dimulai sejak 8 Oktober 2023, sebagai solidaritas untuk warga Palestina di Gaza. Kelompok milisi pro-Iran ini mengatakan serangannya akan berhenti jika Zionis Israel berhenti menginvasi Gaza.
Ketika Israel membombardir Lebanon, sekutu-sekutu Beirut menyampaikan dukungan.
3 Sekutu Terkuat Lebanon
1. Suriah
Hubungan antara Suriah dan Lebanon telah dimulai sejak tahun 1976. Dilansir dari Merip, Damaskus selalu menganggap Lebanon sebagai “halaman belakang” yang terikat dengan tetangga timurnya.
Setelah perang Arab-Israel tahun 1973, Lebanon memasuki orbit strategi Front Timur yang diperbarui dan diperluas yang diusulkan oleh Damaskus setelah berakhirnya Perjanjian Pelepasan Mesir-Israel pertama (Sinai I) pada 18 Januari 1974.
Front tersebut bertujuan untuk melindungi Suriah dari manuver pengepungan Israel melalui Lembah Bekaa di Lebanon. Terdapat banyak momen ketika konflik di Timur Tengah melanda, dua negara ini selalu bekerja sama.
Bahkan Suriah bisa dianggap sebagai tembok utama ketika dua negara tersebut menghadapi Israel. Secara kekuatan militer, Damaskus bukanlah yang terdepan mengingat kekuatan militernya hanya berada di posisi 60 dari 145 negara, menurut pemeringkatan dari Global Fire Power.
Meski begitu kekuatan militer Suriah akan cukup diperhitungkan dengan adanya 170.000 tentara, 57 jet tempur, sejumlah drone, sekitar 2.720 tank, dan belasan ribu artileri. Terlebih, Suriah dikenal sebagai gudang Iran untuk menimbun senjata di Timur Tengah.
2. Iran
Iran memiliki hubungan yang sudah lama dengan Lebanon, khususnya melalui komunitas Syiah-nya. Banyak ulama Lebanon memiliki hubungan dengan Iran, baik yang berasal dari sana, menerima pelatihan di bawah orang Iran, atau pun mempertahankan hubungan yang kuat dengan Iran.
Para kritikus menunjuk tahun 1982 sebagai tonggak penting dalam hubungan Iran-Lebanon ketika Teheran memfasilitasi pembentukan Hizbullah.
Dukungan operasional dan finansial Iran memainkan peran penting dalam membentuk Hizbullah menjadi milisi yang kuat, yang berfungsi sebagai pencegah yang signifikan terhadap Israel.
Keberhasilan simbolis dan strategis Hizbullah melawan Israel meningkatkan pengaruh Iran dalam politik Levant dan meningkatkan daya tariknya di seluruh dunia Arab.
Bisa dibilang jika Iran merupakan salah satu negara di Timur Tengah yang memiliki kekuatan militer sangat mumpuni dengan berada di posisi 14 dari 145 negara, menurut pemeringkatan Global Fire Power.
Teheran diketahui memiliki sekitar 610.000 prajurit, sekitar 186 pesawat tempur, puluhan drone, 1.996 tank, dan puluhan ribu kendaraan lapis baja. Ditambah lagi, Iran memiliki 19 kapal selam yang membuat mereka tangguh di lautan.
3. China
Dilansir dari Global Times pada 24 September 2024, China dengan tegas mendukung Lebanon dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya. Itu disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi kepada Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib di New York.
Wang Yi, yang juga anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China, mengatakan kepada Habib bahwa dengan persahabatan tradisional yang telah berlangsung lama, China telah mengikuti dengan saksama perkembangan terkini di kawasan tersebut, khususnya ledakan perangkat komunikasi baru-baru ini di Lebanon.
China, kata Wang Yi, dengan tegas menentang serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil Lebanon.
Sebelum konflik di Timur Tengah antara Israel dengan beberapa Poros Perlawanan pro-Iran pecah, China diketahui telah beberapa kali memberikan bantuan finansial ke Lebanon. Hal ini dilakukan oleh Beijing untuk memperluas pengaruh regional mereka.
Dalam situs Global Fire Power, kekuatan militer China merupakan ke-3 di dunia setelah AS dan Rusia.
Beijing memiliki lebih dari 2 juta personel militer aktif, 1.207 pesawat tempur, ratusan drone dan helikopter, 5.000 tank, dan ratusan ribu kendaraan lapis baja.
China saat ini juga dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki perkembangan pesat dalam hal teknologi dan militer—berupaya untuk menyaingi Amerika Serikat.
(mas)
tulis komentar anda