Fadi-1 dan Fadi-2, Mengenal Roket yang Digunakan Hizbullah untuk Gempur Israel

Selasa, 24 September 2024 - 18:15 WIB
Roket Fadi-2 digunakan Hizbullah untuk menyerang Israel. Foto/X
BEIRUT - Gerakan Hizbullah Lebanon melancarkan serangkaian serangan roket terhadap target-target di Israel sebagai tindakan balasan atas gelombang ledakan pager dan walkie-talkie baru-baru ini yang dituduhkan pada intelijen Israel.

Hizbullah melancarkan serangan-serangan ini menggunakan roket Fadi-1 dan Fadi-2 yang spesifikasinya diungkapkan gerakan tersebut kepada media lokal setelah serangan-serangan tersebut.

Fadi-1





Fadi-1 adalah roket tanpa pemandu berukuran 220 mm yang dapat diluncurkan dari platform stasioner dan bergerak.

Dengan panjang sekitar enam meter, roket tersebut membawa hulu ledak berdaya ledak tinggi seberat 83 kg dan memiliki jangkauan 70 km.

Roket-roket tersebut dapat digunakan untuk mengganggu logistik musuh dan mengganggu target-target yang berada jauh di belakang garis musuh, serta untuk mengalahkan pertahanan udara musuh melalui peluncuran massal.

Fadi-2



Fadi-2 adalah roket tanpa pemandu 302 mm yang memiliki jangkauan 100 km dan dilengkapi dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi seberat 170 kg.

Roket ini dirancang untuk menghancurkan benteng pertahanan, infrastruktur, dan formasi pasukan musuh.

Baik roket Fadi-1 maupun Fadi-2 diadopsi Hizbullah selama invasi Israel ke Lebanon pada tahun 2006, Al-Mayadeen melaporkan, mengutip sumber media Hizbullah.

Mengapa Fadi?



Roket tersebut secara terang-terangan dinamai menurut Fadi Hassan Tawil, pemimpin Hizbullah yang lahir di Beirut pada tahun 1969 dan tewas pada tahun 1987 saat berperang melawan pasukan pendudukan Israel di Lebanon selatan.

Target Apa yang Diserang?



Serangan roket tersebut tampaknya ditujukan ke aset militer Israel: yaitu, Pangkalan Udara dan bandara Ramat David, dan ke apa yang Al-Mayadeen gambarkan sebagai “kompleks industri militer” milik produsen pertahanan utama Israel, Rafael, yang terletak di dekat Haifa.

(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More