Kutuk Israel, China Dukung Lebanon Lindungi Kedaulatan dan Keamanan

Selasa, 24 September 2024 - 17:30 WIB
Asap mengepul dari area yang diserang Israel di kota Khiam, Provinsi Nabatieh, Lebanon pada 23 September 2024. Foto/Ramiz Dallah/Anadolu Agency
NEW YORK - China dengan tegas mendukung Lebanon dalam melindungi kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya.

Pernyataan itu diungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi dalam pertemuan dengan Penjabat Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib di sela-sela Sidang Umum PBB.

"China dengan tegas mendukung Lebanon dalam melindungi kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya. Tidak peduli bagaimana situasinya berubah, kami akan selalu berdiri di sisi keadilan dan saudara-saudara Arab kami, termasuk Lebanon," tegas Wang Yi pada Selasa (24/9/2024).



Wang Yi menekankan China memperhatikan dengan saksama perkembangan di kawasan tersebut, terutama ledakan peralatan komunikasi baru-baru ini di Lebanon.

China dengan tegas menentang serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil.

Menurut diplomat tinggi China tersebut, hukum kekerasan hanya dapat menghancurkan perdamaian, dan prinsip "kekerasan untuk menahan kekerasan" tidak akan menyelesaikan konflik Timur Tengah, tetapi hanya akan mengarah pada bencana kemanusiaan yang lebih besar.

Dia menambahkan, situasi terkini di kawasan itu merupakan manifestasi dari meluasnya konflik di Gaza, dan menganjurkan penerapan rencana "Dua Negara untuk Dua Bangsa".

Menlu China juga menyampaikan harapan Beirut akan mengambil langkah-langkah efektif untuk melindungi keselamatan warga China di Lebanon.

Pesawat Israel mulai melakukan serangan besar-besaran terhadap permukiman di selatan dan timur Lebanon pada Senin pagi.

Puluhan desa dan sejumlah permukiman regional diserang. Para pejuang gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah, pada gilirannya, meluncurkan puluhan roket ke arah Israel utara.

Pemerintah Lebanon telah meminta PBB campur tangan dan menghentikan agresi Israel. Eskalasi terbaru, dengan meningkatnya intensitas penembakan dari kedua belah pihak, terjadi setelah ledakan besar sarana komunikasi di berbagai bagian Lebanon pada 17 dan 18 September, menewaskan puluhan orang dan melukai hampir 3.000 orang.

Kemudian, pesawat Israel menyerang bangunan perumahan di pinggiran selatan Beirut, menewaskan lebih dari 50 orang, termasuk komandan operasi khusus Hizbullah, Ibrahim Aqil.

Para pejuang perlawanan Syiah menanggapi dengan menyerang pangkalan Angkatan Udara Israel Ramat David dan kompleks industri pertahanan Rafael di Haifa utara.

Beberapa roket jatuh di daerah permukiman di pinggiran kota Israel.

Sidang ke-79 Majelis Umum PBB dibuka di New York pada 10 September. Acara utama sidang Majelis Umum secara tradisional adalah pekan tingkat tinggi, acara di mana para kepala negara dan menteri berkumpul setiap tahun dan berbicara tentang isu-isu yang mendesak.

Debat tahunan akan berlangsung dari 24 hingga 28 September, serta pada 30 September. Delegasi Rusia dipimpin Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov yang diperkirakan akan berpidato pada 28 September.

(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More