Ron Paul: Rusia Menang Perang Meski Ukraina Gunakan Senjata Terbaik AS-NATO
Selasa, 24 September 2024 - 10:21 WIB
WASHINGTON - Ron Paul, mantan anggota Kongres Amerika Serikat (AS), mengatakan Rusia memenangkan perang melawan Ukraina meski Kyiv dipasok senjata senilai miliaran dolar oleh Amerika dan sekutu NATO.
"Faktanya adalah bahwa Rusia memenangkan perang meski [Ukraina] menerima ratusan miliar dolar dan sistem persenjataan terbaik dari AS dan negara-negara NATO," katanya pada hari Senin, yang dikutip Sputnik, Selasa (24/9/2024).
"Setiap pengiriman senjata baru yang semakin canggih tidak menghasilkan kemenangan di medan perang bagi Ukraina," katanya lagi.
"Itu hanya menghasilkan lebih banyak tentara Ukraina yang tewas dan lebih banyak keuntungan bagi produsen senjata," imbuh Paul, yang komentarnya muncul dalam kolom untuk Ron Paul Institute for Peace and Prosperity.
Dunia, sambung Paul, nyaris terhindar dari kehancuran nuklir minggu lalu karena pemerintahan Presiden AS Joe Biden dilaporkan menolak permintaan Ukraina untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia dengan senjata AS.
Namun, menurut Paula, permintaan sebelumnya oleh Ukraina awalnya ditolak lalu dikabulkan kemudian oleh Washington.
"Obsesi pemerintah AS terhadap Ukraina akan membuat kita semua terbunuh," kata Paul.
Menurutnya, produsen senjata AS adalah kekuatan pendorong di balik kebijakan luar negeri intervensionis negaranya.
Paul mengatakan adalah kegilaan untuk mempertaruhkan masa depan AS untuk perang yang tidak ada hubungannya dengan Washington dan tidak melayani kepentingan nasional Amerika.
Menurutnya, pernyataannya itu berlaku untuk konflik di Ukraina dan konflik di Timur Tengah.
"Faktanya adalah bahwa Rusia memenangkan perang meski [Ukraina] menerima ratusan miliar dolar dan sistem persenjataan terbaik dari AS dan negara-negara NATO," katanya pada hari Senin, yang dikutip Sputnik, Selasa (24/9/2024).
"Setiap pengiriman senjata baru yang semakin canggih tidak menghasilkan kemenangan di medan perang bagi Ukraina," katanya lagi.
Baca Juga
"Itu hanya menghasilkan lebih banyak tentara Ukraina yang tewas dan lebih banyak keuntungan bagi produsen senjata," imbuh Paul, yang komentarnya muncul dalam kolom untuk Ron Paul Institute for Peace and Prosperity.
Dunia, sambung Paul, nyaris terhindar dari kehancuran nuklir minggu lalu karena pemerintahan Presiden AS Joe Biden dilaporkan menolak permintaan Ukraina untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia dengan senjata AS.
Namun, menurut Paula, permintaan sebelumnya oleh Ukraina awalnya ditolak lalu dikabulkan kemudian oleh Washington.
"Obsesi pemerintah AS terhadap Ukraina akan membuat kita semua terbunuh," kata Paul.
Menurutnya, produsen senjata AS adalah kekuatan pendorong di balik kebijakan luar negeri intervensionis negaranya.
Paul mengatakan adalah kegilaan untuk mempertaruhkan masa depan AS untuk perang yang tidak ada hubungannya dengan Washington dan tidak melayani kepentingan nasional Amerika.
Menurutnya, pernyataannya itu berlaku untuk konflik di Ukraina dan konflik di Timur Tengah.
(mas)
tulis komentar anda