5 Negara yang Dulu Tidak Mengakui Palestina tapi Sekarang Mengakui, dari Irlandia hingga Jamaika
Selasa, 17 September 2024 - 16:01 WIB
JALUR GAZA - Palestina belum lama ini mendapatkan dukungan dari sejumlah negara yang dulu menentang kemerdekaan mereka. Mereka semua mendukung negara tersebut pada awal tahun 2024 ini.
Negara-negara ini memilih mendukung Palestina setelah melihat kekejaman Israel di Gaza sepanjang awal tahun 2024. Mereka menganggap jika Negeri Zionis tersebut telah melakukan genosida.
Sehingga menurut kelima negara pendukung Palestina yang baru ini menganggap jika negara di Timur Tengah itu pantas untuk merdeka karena telah melalui penderitaan yang luar biasa.
5 Negara yang Dulu Tidak Mengakui Palestina tapi Sekarang Mengakui
Irlandia menjadi salah satu negara baru yang menyatakan dukungannya untuk Palestina pada Mei 2024. Hal ini dilakukan untuk menekan pemerintahan Benjamin Netanyahu supaya mengurangi serangannya di Gaza.
Menteri Luar Negeri Irlandia Micheál Martin mengatakan bahwa serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober di Israel dan perang Israel di Gaza "merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dalam skala besar."
Menurut laporan, Irlandia diperkirakan akan memasukkan dalam intervensinya argumen bahwa pemblokiran bantuan pangan Israel ke Gaza dapat dianggap sebagai tindakan genosida.
Bersama dengan Irlandia, Norwegia juga mulai mengumumkan keputusannya untuk secara resmi mengakui negara Palestina.
Perdana Menteri Jonas Gahr Store menjelaskan bahwa keputusan Norwegia adalah “dalam rangka mendukung pasukan moderat yang sedang mundur dalam konflik berkepanjangan dan kejam”.
Jonas Gahr Store mengatakan langkah tersebut merupakan investasi dalam “satu-satunya solusi” yang dapat membawa perdamaian abadi di Timur Tengah.
Hubungan Norwegia dan Palestina sendiri memanglah dekat, bahkan negara ini telah mempertahankan dukungan tingkat tinggi untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan dengan cepat menuntut gencatan senjata setelah konflik terbaru meletus.
Dilansir dari Euronews, Spanyol secara historis dekat dengan dunia Arab dan, karena itu, negara ini secara aktif berupaya untuk mendorong sikap yang lebih menguntungkan bagi aspirasi Palestina di dalam Uni Eropa.
Sebelum mendukung Palestina pada Mei 2024, Spanyol sebenarnya sangat condong ke Israel. Bahkan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez, mengungkapkan dia "berada di pihak Israel" dalam menghadapi "serangan teroris" yang dilakukan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober.
Meski begitu, Spanyol terus-menerus meminta agar negara Yahudi tersebut untuk mengakhiri "pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga Palestina." Agresivitas Israel ke Palestina inilah yang kemungkinan membuat Spanyol pindah haluan.
Kementerian Luar Negeri Bahama juga mengumumkan jika Kabinet Bahama telah memutuskan untuk secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara pada Mei 2024. Sebelumnya negara ini tidak pernah setuju dengan pembentukan negara di Timur Tengah tersebut.
Pemerintah Bahama meyakini bahwa pengakuan terhadap Negara Palestina secara kuat menunjukkan komitmen Bahama terhadap prinsip-prinsip yang dianut dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hak penentuan nasib sendiri masyarakat sebagaimana tercantum dalam Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR), dan Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (ICESCR).
Jamaika menjadi negara yang mendukung Palestina setelah sebelumnya tidak pernah memberikan dukungan terhadap negara tersebut. Jamaika telah mulai memberi dukungan pada Palestina pada April 2024.
Keputusan tersebut sejalan dengan komitmen kuat Jamaika terhadap prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang bertujuan untuk membangun rasa saling menghormati dan hidup berdampingan secara damai di antara negara-negara, serta pengakuan hak masyarakat untuk menentukan nasib sendiri.
Jamaika sekarang bergabung dengan sekitar 140 negara anggota PBB dan 11 negara Komunitas Karibia (CARICOM) yang telah mengakui Negara Palestina.
Negara-negara ini memilih mendukung Palestina setelah melihat kekejaman Israel di Gaza sepanjang awal tahun 2024. Mereka menganggap jika Negeri Zionis tersebut telah melakukan genosida.
Sehingga menurut kelima negara pendukung Palestina yang baru ini menganggap jika negara di Timur Tengah itu pantas untuk merdeka karena telah melalui penderitaan yang luar biasa.
5 Negara yang Dulu Tidak Mengakui Palestina tapi Sekarang Mengakui
1. Irlandia
Irlandia menjadi salah satu negara baru yang menyatakan dukungannya untuk Palestina pada Mei 2024. Hal ini dilakukan untuk menekan pemerintahan Benjamin Netanyahu supaya mengurangi serangannya di Gaza.
Menteri Luar Negeri Irlandia Micheál Martin mengatakan bahwa serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober di Israel dan perang Israel di Gaza "merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dalam skala besar."
Menurut laporan, Irlandia diperkirakan akan memasukkan dalam intervensinya argumen bahwa pemblokiran bantuan pangan Israel ke Gaza dapat dianggap sebagai tindakan genosida.
2. Norwegia
Bersama dengan Irlandia, Norwegia juga mulai mengumumkan keputusannya untuk secara resmi mengakui negara Palestina.
Perdana Menteri Jonas Gahr Store menjelaskan bahwa keputusan Norwegia adalah “dalam rangka mendukung pasukan moderat yang sedang mundur dalam konflik berkepanjangan dan kejam”.
Jonas Gahr Store mengatakan langkah tersebut merupakan investasi dalam “satu-satunya solusi” yang dapat membawa perdamaian abadi di Timur Tengah.
Hubungan Norwegia dan Palestina sendiri memanglah dekat, bahkan negara ini telah mempertahankan dukungan tingkat tinggi untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan dengan cepat menuntut gencatan senjata setelah konflik terbaru meletus.
3. Spanyol
Dilansir dari Euronews, Spanyol secara historis dekat dengan dunia Arab dan, karena itu, negara ini secara aktif berupaya untuk mendorong sikap yang lebih menguntungkan bagi aspirasi Palestina di dalam Uni Eropa.
Sebelum mendukung Palestina pada Mei 2024, Spanyol sebenarnya sangat condong ke Israel. Bahkan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez, mengungkapkan dia "berada di pihak Israel" dalam menghadapi "serangan teroris" yang dilakukan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober.
Meski begitu, Spanyol terus-menerus meminta agar negara Yahudi tersebut untuk mengakhiri "pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga Palestina." Agresivitas Israel ke Palestina inilah yang kemungkinan membuat Spanyol pindah haluan.
4. Bahama
Kementerian Luar Negeri Bahama juga mengumumkan jika Kabinet Bahama telah memutuskan untuk secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara pada Mei 2024. Sebelumnya negara ini tidak pernah setuju dengan pembentukan negara di Timur Tengah tersebut.
Pemerintah Bahama meyakini bahwa pengakuan terhadap Negara Palestina secara kuat menunjukkan komitmen Bahama terhadap prinsip-prinsip yang dianut dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hak penentuan nasib sendiri masyarakat sebagaimana tercantum dalam Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR), dan Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (ICESCR).
5. Jamaika
Jamaika menjadi negara yang mendukung Palestina setelah sebelumnya tidak pernah memberikan dukungan terhadap negara tersebut. Jamaika telah mulai memberi dukungan pada Palestina pada April 2024.
Keputusan tersebut sejalan dengan komitmen kuat Jamaika terhadap prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang bertujuan untuk membangun rasa saling menghormati dan hidup berdampingan secara damai di antara negara-negara, serta pengakuan hak masyarakat untuk menentukan nasib sendiri.
Jamaika sekarang bergabung dengan sekitar 140 negara anggota PBB dan 11 negara Komunitas Karibia (CARICOM) yang telah mengakui Negara Palestina.
(sya)
tulis komentar anda