Usai Bela Rusia, 35 Warga India Pulang dari Garis Depan Konflik Ukraina
Jum'at, 13 September 2024 - 15:30 WIB
NEW DELHI - Sebanyak 35 warga negara India yang bertempur bersama Angkatan Darat Rusia untuk melawan Ukraina telah kembali ke rumah sejak Perdana Menteri Narendra Modi mengangkat isu tersebut selama kunjungannya ke Moskow pada Juli.
Pemerintah India mengonfirmasi kabar itu pada hari Kamis (12/9/2024).
Berbicara pada jumpa pers di ibu kota India, juru bicara Kementerian Luar Negeri Randhir Jaiswal mengatakan total 45 warga negara India telah diberhentikan dari militer Rusia, dengan sepuluh dari mereka kembali sebelum kunjungan Modi ke Rusia.
“Upaya sedang dilakukan untuk mengamankan pembebasan sekitar 50 orang lagi,” ungkap Randhir.
Pada Agustus, Menteri Luar Negeri India Subhrahmanyam Jaishankar mengatakan 91 warga negara India telah direkrut ke Angkatan Darat Rusia selama sembilan bulan sebelumnya, delapan orang di antaranya telah meninggal.
“(Perdana menteri selama kunjungannya ke Moskow) mendapat jaminan dari Presiden (Vladimir) Putin bahwa setiap warga negara India yang bertugas di Angkatan Darat Rusia akan diberhentikan dan dibebaskan,” papar menteri tersebut saat itu.
Warga India dibujuk ke Rusia oleh para pedagang manusia yang menawari mereka pekerjaan yang menguntungkan, menurut berbagai laporan di media India, serta pernyataan oleh badan investigasi utama New Delhi, Biro Investigasi Pusat (CBI).
CBI mengatakan pada Maret bahwa mereka telah membuka kasus pidana terhadap 19 individu dan entitas atas dugaan peran mereka dalam merekrut warga India, dan telah melakukan beberapa penangkapan.
Rusia menyatakan mereka telah menghubungi otoritas India mengenai masalah tersebut melalui jalur diplomatik dan jalur lainnya.
Pada Juni, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengklarifikasi pejabat di Moskow sama sekali tidak terlibat dalam perekrutan warga negara India untuk bertempur bersama Angkatan Darat Rusia.
Setelah Modi mengangkat masalah tersebut dengan Putin di Moskow, Roman Babushkin, wakil kepala misi di Kedutaan Besar Rusia di New Delhi, mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia dan India "berada di pihak yang sama" tentang pemulangan warga negara India "secepat mungkin."
Sambil menekankan pentingnya menindak tegas para pedagang manusia, Babushkin menjelaskan militer Rusia tidak “kekurangan tentara” dan tidak secara proaktif merekrut pejuang asing.
“Beberapa warga India yang teridentifikasi di zona konflik juga pergi ke sana hanya untuk alasan komersial,” tegas Babushkin.
“Untuk mendapatkan uang, untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan dan manfaat, termasuk kewarganegaraan Rusia yang difasilitasi,” ujar dia.
Pemerintah India mengonfirmasi kabar itu pada hari Kamis (12/9/2024).
Berbicara pada jumpa pers di ibu kota India, juru bicara Kementerian Luar Negeri Randhir Jaiswal mengatakan total 45 warga negara India telah diberhentikan dari militer Rusia, dengan sepuluh dari mereka kembali sebelum kunjungan Modi ke Rusia.
“Upaya sedang dilakukan untuk mengamankan pembebasan sekitar 50 orang lagi,” ungkap Randhir.
Pada Agustus, Menteri Luar Negeri India Subhrahmanyam Jaishankar mengatakan 91 warga negara India telah direkrut ke Angkatan Darat Rusia selama sembilan bulan sebelumnya, delapan orang di antaranya telah meninggal.
“(Perdana menteri selama kunjungannya ke Moskow) mendapat jaminan dari Presiden (Vladimir) Putin bahwa setiap warga negara India yang bertugas di Angkatan Darat Rusia akan diberhentikan dan dibebaskan,” papar menteri tersebut saat itu.
Warga India dibujuk ke Rusia oleh para pedagang manusia yang menawari mereka pekerjaan yang menguntungkan, menurut berbagai laporan di media India, serta pernyataan oleh badan investigasi utama New Delhi, Biro Investigasi Pusat (CBI).
CBI mengatakan pada Maret bahwa mereka telah membuka kasus pidana terhadap 19 individu dan entitas atas dugaan peran mereka dalam merekrut warga India, dan telah melakukan beberapa penangkapan.
Rusia menyatakan mereka telah menghubungi otoritas India mengenai masalah tersebut melalui jalur diplomatik dan jalur lainnya.
Pada Juni, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengklarifikasi pejabat di Moskow sama sekali tidak terlibat dalam perekrutan warga negara India untuk bertempur bersama Angkatan Darat Rusia.
Setelah Modi mengangkat masalah tersebut dengan Putin di Moskow, Roman Babushkin, wakil kepala misi di Kedutaan Besar Rusia di New Delhi, mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia dan India "berada di pihak yang sama" tentang pemulangan warga negara India "secepat mungkin."
Sambil menekankan pentingnya menindak tegas para pedagang manusia, Babushkin menjelaskan militer Rusia tidak “kekurangan tentara” dan tidak secara proaktif merekrut pejuang asing.
“Beberapa warga India yang teridentifikasi di zona konflik juga pergi ke sana hanya untuk alasan komersial,” tegas Babushkin.
“Untuk mendapatkan uang, untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan dan manfaat, termasuk kewarganegaraan Rusia yang difasilitasi,” ujar dia.
Baca Juga
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda