Terungkap, Militer Jerman Tertinggal 10 Tahun dari Rusia

Kamis, 12 September 2024 - 19:30 WIB
Tank Leopard 2 sedang beraksi di Jerman. Foto/AP
BERLIN - Jerman tampaknya tidak akan mampu menghadapi Rusia jika terjadi potensi konflik dalam waktu dekat, menurut laporan baru yang dikeluarkan Kiel Institute for the World Economy (IfW).

Meskipun pemerintah Kanselir Jerman Olaf Scholz telah berjanji, sistem pengadaan militer negara itu tetap “rumit” dan pengeluaran pertahanan “sangat tidak memadai,” menurut temuan laporan yang dirilis pada Senin (9/9/2024).

Menurut IfW, salah satu lembaga pemikir ekonomi terkemuka di negara itu, Angkatan Bersenjata Jerman atau Bundeswehr masih jauh di bawah tolok ukur kapasitasnya dari dua dekade lalu.



Jumlah pesawat tempur yang dimiliki Jerman telah berkurang setengahnya dan jumlah tank tempur telah turun dari hampir 2.400 menjadi hanya 339.

Angka-angka yang disajikan oleh lembaga itu juga menunjukkan negara itu hanya memiliki 12 sistem pertahanan udara.

Pada tahun 2022, Scholz mengumumkan ‘Zeitenwende’, titik balik bersejarah bagi Jerman, saat pemerintahan koalisinya meluncurkan rencana senilai 100 miliar euro untuk memodernisasi militer.

Dana modernisasi khusus tersebut akan habis pada tahun 2028, saat Jerman berharap dapat memenuhi rekomendasi NATO untuk membelanjakan 2% dari PDB untuk pertahanan.

Berlin juga telah bergabung dengan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya dalam memasok bantuan militer ke Kiev di tengah konfliknya dengan Moskow.

Menurut Presiden IfW Moritz Schularick, ‘Zeitenwende’ “sejauh ini terbukti hanya retorika kosong.”

Laporan tersebut mengecam sistem pengadaan pertahanan Jerman sebagai sangat lambat dan mahal.

Jerman membutuhkan waktu lebih dari satu dekade rata-rata untuk kembali ke level tahun 2004, menurut laporan tersebut. Dalam kasus artileri, diperlukan waktu hampir satu abad, menurut perkiraan tersebut.

Untuk saat ini, ekonomi terbesar Eropa tersebut “hampir tidak mampu mengganti senjata” yang disumbangkannya ke Kiev, menurut IfW.

“Persediaan sistem pertahanan udara dan howitzer Bundeswehr juga anjlok sebagai akibat dari bantuan militer yang terus berlanjut ke Ukraina,” papar laporan itu.

Awal tahun ini, Reuters melaporkan Berlin akan memangkas bantuan ini hingga setengahnya pada tahun 2025 untuk mengatasi defisit anggaran federal.

Situasi ini membuat Jerman tidak sebanding dengan Rusia jika terjadi potensi konflik, IfW memperingatkan.

Menurut perkiraan lembaga pemikir tersebut, Rusia akan mampu "memproduksi persenjataan yang setara dengan seluruh Bundeswehr hanya dalam waktu setengah tahun."

“Pasukan Moskow juga mampu mengeluarkan sekitar 10.000 peluru artileri dan rudal sehari tanpa perlu khawatir kehabisan amunisi,” papar IfW.

Jika Jerman mempertahankan laju tembakan yang sama, mereka akan menghabiskan "seluruh produksi amunisinya selama setahun dalam waktu 70 hari."

Pejabat tinggi Jerman telah berulang kali mengemukakan prospek bentrokan langsung antara Rusia dan NATO sebagai alasan bagi negara tersebut untuk menjadi "mampu berperang."

Pada bulan Juni, Menteri Pertahanan Boris Pistorius menyatakan negara itu “harus siap berperang pada tahun 2029.”

Moskow telah berulang kali menepis klaim ini. Pada Juni, Presiden Vladimir Putin menepis laporan tentang dugaan rencana Rusia untuk menyerang NATO sebagai “omong kosong”. “Apakah mereka sudah benar-benar gila?” tanya Putin saat itu.

(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More