Langka, China Kerahkan 3 Kapal Induk Sekaligus, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 - 08:02 WIB
Pembangunan Fujian dimulai di Shanghai pada tahun 2017, dan diluncurkan lima tahun kemudian. CNS Fujian, yang dinamai menurut provinsi tersebut, memiliki ketapel yang meluncurkan pesawat sayap tetapnya.

Baik Liaoning maupun Shandong menggunakan jalur ski-jump yang kurang efisien untuk lepas landas pesawat.

Ketapel CNS Fujian ditenagai oleh sistem elektromagnetik. Ini adalah yang kedua di dunia, setelah kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat (AS); USS Gerald R Ford, yang memiliki teknologi canggih tersebut.

Namun, CNS Fujian memiliki tiga lintasan peluncuran, sedangkan USS Gerald R Ford memiliki empat lintasan.

Kapal induk China yang belum resmi ditugaskan tersebut memiliki bobot lebih dari 80.000 ton dalam muatan penuh, yang merupakan yang terbesar di antara tiga kapal induk Beijing.

Sebagai perbandingan, semua kapal induk Angkatan Laut AS—kelas Nimitz dan kelas Gerald R. Ford—berbobot 100.000 ton.

Ketiga kapal induk China menggunakan tenaga konvensional, sementara setiap kapal induk Amerika yang beroperasi dan FS Charles de Gaulle "flat-tops" Prancis menggunakan tenaga reaktor nuklir. Kapal induk Barat dapat berada di laut dalam waktu lama tanpa perlu mengisi bahan bakar.

Laporan tentang semua kapal induk China yang sedang berlayar pada saat yang sama muncul setelah Angkatan Laut AS menghadapi apa yang disebut "kesenjangan kekuatan laut" di Samudra Pasifik Barat yang diperebutkan.

Tidak satu pun dari enam kapal induk Amerika yang bermarkas di Pantai Barat berada di Samudra Pasifik Barat hingga minggu lalu, menurut pembaruan mingguan Newsweek,Kamis (12/9/2024). Dua di antaranya telah dialihkan dari penempatan terjadwal di wilayah tersebut ke Timur Tengah yang penuh ketegangan.
(mas)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More